Berhadapan dengan minimnya game yang mengeksplorasi kembali perang besar di masa lalu, industri game mulai mengerti dahaga gamer yang begitu mengharapkan tren ini kembali. Walaupun beberapa franchise raksasa tetap bertahan dengan konsep perang modern atau bahkan futuristik, beberapa IP baru menjual timeline perang ini di bulan Juni 2014 kemarin. Selain Enemy Front yang walaupun tampil di bawah standar sebagai sebuah game FPS, kita juga kedatangan Sniper Elite 3 – sebuah seri game action perang dunia kedua yang cukup diantisipasi. Namun di antara semua judul tersebut, ada satu seri yang pantas untuk diantisipasi karena identitas unik yang ia tawarkan. Benar sekali, kita tengah membicarakan Valiant Hearts – The Great War.
Sejak kedatangan engine terbaru mereka – UbiArt Framework, Ubisoft memang tidak lagi menahan diri untuk mengekspresikan kreativitas mereka sebaik mungkin. Dibuka dengan kelahirkan kembali Rayman Legends yang memesona, keberanian untuk melemparkan Child of Light – sebuah proyek JRPG yang dikombinasikan dengan mekanisme platformer meninggalkan kesan mendalam tersendiri. Dan kini, Ubisoft menjajal proyek baru menggunakan engine yang sama – Valiant Hearts: The Great War. Berbeda dengan sebagian besar game perang yang selama ini kita kenal, IP baru ini menjanjikan pengalaman bermain yang berbeda dan menyegarkan. Sesuatu yang cukup untuk menjadikannya sebagai salah satu proyek yang cukup diantisipasi.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Valiant Hearts – The Great War ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah pengalaman yang emosional? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Hampir sebagian besar game bertema perang seperti ini selalu menjadikan perang dunia kedua sebagai kiblat. Persenjataan yang lebih modern, konflik besar di beragam belahan dunia, tokoh-tokoh ikonik, hingga berbagai momen sejarah yang epik menjadikan timeline ini sebagai ruang yang lebih mudah untuk dieksploitasi. Namun tidak dengan Valiant Hearts – The Great War ini. Proyek kreatif terbaru Ubisoft ini membawa kita menuju perang yang jauh lebih klasik – sebuah perang besar nan brutal di daratan Eropa. Benar sekali, game ini akan membawa kita kembali ke Perang Dunia I.
Mengikuti jalan sejarah yang ada, Valiant Hearts – The Great War dibuka dengan kasus tewasnya Franz Ferdinand, yang akhirnya mendorong Kerajaan Jerman untuk menyerang beberapa negara di sekitarnya, termasuk Perancis. Anda akan berperan sebagai empat karakter dengan latar belakang berbeda, yang takdirnya akan saling bersinggungan satu sama lain.
Karl – seorang warga negara Jerman yang sudah berkeluarga dan tinggal di Perancis, dipaksa berpisah dengan istri Perancisnya dan dideportasi ke negara asal untuk ikut bergabung dengan angkatan bersenjata Jerman. Ada Emile – sang ayah mertua Karl yang ternyata diminta untuk bergabung di kubu sebaliknya – Perancis, dan mengangkat senjata. Kemudian Freddie – seorang warga negara Amerika Serikat yang mencari pembalasan dendam atas kematian sang istri. Dan yang terakhir – Anna, seorang siswa asal Belgia yang juga beraksi sebagai Palang Merah, dengan misi mencari sang ayah tercinta yang ditangkap oleh militer Jerman.
Lewat kacamata keempat karakter inilah, kekejaman Perang Dunia I divisualisasikan lewat serangkaian momen sejarah penting yang direka ulang. Bersinggungan satu sama lain dan memiliki agenda yang berbeda, ternyata keempat karakter ini juga harus bertemu dengan satu sumber masalah yang sama – salah satu petinggi Jerman yang selalu mengintai – Baron Von Dorf. Bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran lainnya, keempat karakter ini juga akan ditemani oleh seekor anjing setia bernama Walt.
Lantas, bagaimana takdir keempat karakter ini akan saling berhubungan satu sama lain? Mampukah mereka mencapai agenda tujuan mereka masing-masing? Konflik seperti apa yang mengintai? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Valiant Hearts – The Great War ini.