Orang awam memang seringkali melihat video game sekedar sebuah permainan virtual yang ditujukan hanya untuk bersenang-senang, tanpa ada efek positif sama sekali. Berkebalikan, ia justru seringkali dilihat sebagai sumber dari beragam masalah sosial dan kesehatan. Padahal, jika ingin ditelaah lebih jauh, industri game sudah membuktikan dengan pasti beragam efek positif yang mampu ia hasilkan lewat serangkaian penelitian yang ada. Ia dianggap berhasil membangun emosi yang lebih positif dan kematangan otak yang lebih baik. Penelitian teranyar juga membuktikan satu pengaruh yang mungkin sudah dirasakan oleh kita semua. Benar sekali, kemampuan bahasa Inggris.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Gothenburg dan Karlstad University terhadap 76 anak-anak berumur 10-11 tahun menjawab salah satu fenomena yang mungkin juga sering terjadi di gamer Indonesia. Penelitian ini menegaskan bahwa anak yang sering bermain video game biasanya akan memiliki kosakata dalam Bahasa Inggris yang jauh lebih luas daripada mereka yang tidak bermain game. Tidak hanya sekedar sembarang game, tetapi game-game yang memang memuat lebih banyak interaksi kalimat di dalamnya. Penelitian ini juga menuliskan bahwa game MMORPG dilihat sebagai genre yang paling efektif, mengingat gamer dituntut untuk berinteraksi secara langsung dengan pemain lain. Genre ini memaksa gamer untuk mengerti apa yang tengah dibicarakan, membaca apa yang ditulis, dan berinteraksi dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Jadi inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa sebagian besar gamer di Indonesia biasanya memiliki ciri-ciri kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik. Semakin kompleks, semakin banyak teks, semakin banyak percakapan, semakin banyak pula kosakata bahasa Inggris yang bisa kita serap. Penelitian ini mungkin hanya menyebutkan MMORPG, namun sebagian besar dari kita yang sempat mencicipi RPG – Barat maupun Jepang di masa lalu, tentu merasakan efek signifikan yang sama.
Ingin belajar bahasa Inggris dengan mudah? Play your RPG!
↧