Apa yang membuat sebuah game pantas mendapatkan predikat sebagai game survival horror, dan bukannya game action? Sekedar tema? Tentu saja tidak. Indikator yang paling utama, adalah tingkat kelangkaan resource di dalam game. Sebuah game bisa saja memuat tema supernatural yang kentara dan tetap mendapatkan predikat sebagai sebuah game action jika Anda punya kesempatan untuk melenyapkan setiap ancaman dengan rentetan peluru tanpa harus merasa cemas sama sekali. Pada akhirnya, keterbatasan resource lah yang membuat kesan survival muncul kentara dari video game. Jika survival horror adalah visi Shinji Mikami ketika menciptakan The Evil Within, maka ia kian memperlihatkan kepantasan untuk menyandang genre tersebut.
Hal inilah yang diperlihatkan Bethesda di trailer teranyar The Evil Within yang mereka rilis. Mengambil tajuk “Every Last Bullet”, peluru menjadi hal yang sangat berharga untuk memastikan sang karakter utama – Sebastian dapat bertahan hidup. Tidak bisa dihabiskan sembarangan, setiap peluru akan sangat menentukan apakah cerita horror Anda akan terus berlanjut atau tidak.
Oleh karena itu, Anda dituntut untuk lebih cermat melakukan observasi lingkungan, setidaknya memastikan ada objek yang bisa dimanipulasi untuk membunuh musuh tanpa harus mengeluarkan peluru sama sekali. Atau Anda selalu punya opsi untuk menghabisi mereka dengan stealth kill. Sebastian juga akan memiliki satu tempat khusus bernama “The Asylum”, yang memungkinkannya untuk melakukan upgrade senjata, ability, dan item lainnya di sini.
The Evil Within sendiri rencananya akan dirilis pada 14 Oktober 2014 mendatang untuk Playstation 3, Playstation 4, Xbox 360, Xbox One, dan tentu saja – PC. Game survival horror dengan resource minim? Excited!!
↧