Gamer mungkin boleh saja mengeluh bagaimana Activision tampaknya cukup “tidak tahu malu” untuk terus-menerus, secara konsisten, mengeksploitasi franchise Call of Duty miliknya. Game yang sempat populer di masa lalu karena tema perang dunia keduanya yang luar biasa ini memang pundi uang Activision yang tidak pernah mengecewakan, dengan penjualan yang terus fantastis, terlepas dari format penjualan tahunan yang ia usung. Activision bertahan dengan kebijakan ini, bahkan kini mulai menugaskan tiga developer berbeda – Sledgehammer Games, Infinity Ward, dan Treyach untuk menciptakan seri COD mereka sendiri. Dan kegilaan ini pun berlanjut ke seri terbaru yang ditangani Sledgehammer – Call of Duty: Advanced Warfare. Setelah dinantikan cukup lama, game ini akhirnya meluncur ke pasaran.
Kesan Pertama
Sebagian besar dari Anda tentu saja bertanya-tanya, seperti apa yang kualitas visual yang ditawarkan oleh game yang satu ini? Activision memang mengesankan bahwa mereka serius hendak menjadikan Advanced Warfare sebagai proyek yang memang dikhususkan untuk platform generasi terbaru. Hal ini diperlihatkan dengan dialihkannya proses pengembangan COD: AW versi Playstation 3 dan Xbox 360 ke High Moon Studios, developer ternama di balik dua seri game Transformers yang luar biasa. Dengan pengalihan tanggung jawab tersebut, Sledgehammer Games diharapkan bisa lebih berfokus menawarkan pengalaman “next-gen” untuk COD: AW ini. Berhasilkah?
Secara visual, memang ada peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan COD: Ghosts. Namun memesona? Tunggu dulu. Kualitas tekstur yang ditawarkan untuk detail wajah karakter memang pantas diacungi jempol, namun masih berada di bawah game-game generasi baru yang lain. Ia tidak terlihat istimewa sama sekali. Tidak hanya itu saja, Anda juga masih harus berhadapan dengan tekstur kualitas rendah (setidaknya di versi PS4) yang terlihat cukup kentara. Anda termasuk gamer yang mengharapkan kualitas visual setara trailer-trailer COD: AW selama ini? Berita buruk untuk Anda, semua visualisasi tersebut ternyata hanya dimuat dalam cut-scene yang ditawarkan dalam format video. In-game engine yang dirender oleh platform Anda, sayangnya, jauh dari apa yang Anda nikmati di trailer tersebut. Tidak percaya? Anda bisa melihat screenshot yang kami tawarkan di bawah ini dan membandingkannya sendiri.
Sementara di sisi gameplay, ia masihlah Call of Duty yang selama ini Anda kenal, dengan format gameplay dan misi yang serupa, dengan ekstra dramatisasi ala Hollywood di sana-sini. Yang berbeda mungkin ada pada tema futuristik yang ia usung. Tema ini memungkinkan Sledgehammer menawarkan beberapa inovasi di sisi gameplay, termasuk exoskeleton yang memungkinkan Anda melakukan beragam kemampuan “super”, seperti melompat tinggi, merobek pintu, atau bahkan menghilang. Apakah terasa mirip dengan Titanfall? Sempat pesimis di awal, sensasi yang ditawarkan exoskeleton COD: AW dan armor pasukan Titanfall terasa berbeda. Melompat dan beraksi dengan exoskeleton terasa sangat berat, seperti Anda tengah mengemban sebuah armor yang memang belum terlalu sempurna. Tema futuristik ini juga menawarkan banyak senjata modern yang cukup keren, seperti granat pintar yang mampu mengejar musuh, atau railgun dalam bentuk sniper yang destruktif.
Sayangnya, waktu yang terbatas untuk mengejar artikel preview ini membuat kami tidak sempat menjajal mode multiplayer yang ada. Tetapi tenang saja, kami akan membahasnya dengan mendalam di artikel review yang semoga saja, bisa rampung minggu depan. Sembari menunggu waktu lebih proporsional untuk menawarkan analisa terakhir kami terkait proyek terbaru Activision ini, izinkan kami melemparkan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran.
Welcome to the future warfare!
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!