Tidak hanya mencoba tambil sebaik mungkin di ranah konsol rumahan, Sony juga berniat menguasai pasar konsol genggam. Belakangan, produsen asal Jepang itu mengandalkan PS Vita untuk mewujudkan misinya.
Berbagai cara pun dilakukan Sony untuk dapat membuat gamer jatuh hati. Termasuk dengan membuat iklan yang menarik agar PS Vita terlihat seperti konsol genggam yang menggoda. Sayangnya, semua itu tidak berjalan mulus.
Pemerintah Amerika Serikat melalui The Federal Trade Commision memvonis Sony bersalah karena dianggap menampilkan iklan PS Vita yang menipu. Mengapa demikian?
Dalam gerakan marketing-nya, Sony menyebutkan bahwa PS Vita mendukung fitur Remote Play untuk semua game PS3. Dengan demikian, gamer bisa menikmati game PS3 favoritnya di konsol genggam. Kenyataannya, tidak semua game mampu menjalankan fitur tersebut.
Yang lebih parah, Sony membuat iklan yang memamerkan seorang gamer tengah memainkan Killzone 3 di PS Vita. Padahal game tersebut tidak mendukung Remote Play!
Tak hanya itu, iklan ‘penipu’ PS Vita pun menjelaskan bahwa antara PS3 dan Vita mendukung fitur Cross-Saving, yang lagi-lagi, dikatakan bisa untuk semua judul game. Dalam iklan tersebut seolah-olah gamer bisa berhenti bermain game PS3 kapanpun, lalu melanjutkannya kembali di PS Vita. Tidak dijelaskan pula apakah gamer harus memiliki game versi PS3 dan PS Vita agar fitur tersebut bisa digunakan.
Lalu, apa konsekuensinya? FTC memutuskan Sony harus mengembalikan sejumlah uang kepada gamer yang membeli PS Vita sebelum 1 Juni 2012. Ada dua pilihan, yaitu penawaran berupa uang sebesar USD 25, atau voucher USD 50 untuk membeli game atau berlangganan layanan tertentu. Bagaimana dengan Anda? Ada yang pernah merasa tertipu dengan iklan seperti ini?
↧