Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Take Two: Tidak Suka GTA V? Jangan Beli!

$
0
0
GTA-V-jagatplay-PART-2-113-600x337

GTA-V-jagatplay-PART-2-113-600x337

  GTA V jagatplay PART 2 GTA V memang tengah menjadi pembicaraan yang hangat saat ini. Bukan hanya karena kualitas versi Remasternya untuk Playstation 4 dan Xbox One yang memesona, tetapi juga dari fakta bahwa ia kini menjadi target “serangan” di Australia. Dituduh mempromosikan kekerasan terhadap wanita, dua retailer raksasa di benua terkecil tersebut memutuskan untuk menarik peredaran GTA V dari rantai toko mereka. Tidak hanya memancing reaksi keras dari para gamer yang melihat hal ini sebagai sesuatu yang berlebihan, ia juga membuat Take-Two selaku pemilik franchise ini untuk melontarkan respon yang tidak banyak berbeda. Dalam wawancara terbarunya, President Take-Two Interactive – Karl Slatoff hadir dengan satu pernyataan sederhana namun jelas: Tidak suka GTA V? Jangan beli! Dalam wawancara terbarunya, Slatoff menyebut bahwa kondisi yang harus dihadapi GTA V di Australia adalah sesuatu yang sangat mengecewakan. Ia menyebut bahwa penarikan dari dua retailer raksasa tersebut memang tidak banyak berpengaruh terhadap sisi penjualan mereka karena pasar Australia yang terhitung kecil. Namun ia menyayangkan bahwa keputusan sekelompok orang di Australia ini justru merebut hak jutaan orang yang lain. Ia membayangkan sebuah skenario terburuk jika orang-orang seperti ini terus melancarkan aksinya di seluruh dunia, dan membuat 34 juta gamer yang sudah membeli GTA V sebelumnya tidak akan bisa menikmati seri GTA selanjutnya. Slatoff menegaskan jika mereka memang tidak suka dengan GTA V, mereka punya opsi untuk tidak membelinya, alih-alih justru mengajak orang lain untuk melarang peredarannya. Aksi ini ia lihat sebagai sebuah tindakan untuk membungkam kebebasan berekspresi. President Take Two Interactive mengaku bahwa pencabutan perederan GTA V di Australia tidak banyak berpengaruh paa penjualan GTA V itu sendiri. Namun ia sangat menyayangkan keputusan yang ia lihat sebagai tindakan untuk membungkam kebebasan berekspresi. Apa yang dilakukan oleh Target dan Kmart Australia ini memang terhitung sangat absurd. Apa pasal? Kita tidak hanya membicarakan bagaimana mereka mudah tunduk dan percaya pada klaim kekerasan wanita ini begitu saja tanpa research lebih mendalam, tetapi juga dari fakta bahwa mereka sudah menjual game ini selama lebih dari 1 tahun tanpa ada kontroversi apapu. Seperti yang kita tahu, GTA V versi Playstation 3 dan Xbox 360 sudah meluncur sejak Oktober 2013 dan Target tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut sama sekali. Jika ada satu hal yang dibuktikan kasus ini, GTA V dan kontroversi tampaknya menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, sampai kapanpun. Non-gamers people should just stop talking about video game, seriously..

Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Trending Articles