Sebuah game platformer tidak selalu berakhir menjadi sebuah game dua dimensi dengan visualisasi sederhana yang mudah untuk diselesaikan. Tidak sedikit yang mampu menghasilkan pengalaman bermain lebih baik dan memukau, bahkan dibandingkan dengan proyek game AAA lain yang berjuang untuk menghadirkan visualisasi realistis sekalipun. Anda yang sempat mencicipi Rayman Legends atau Shovel Knight pasti mengerti apa yang kami bicarakan. Platform dua dimensi seolah menjadi sebuah standar baru game-game keren yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Dan eksistensi game platformer teranyar dari Microsoft untuk Xbox One dan PC – Ori and the Blind Forest semakin menguatkan hal tersebut.
Kesan Pertama
Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan Ori and the Blind Forest dengan baik, adalah membuktikan bahwa kami bahwa “Cinta pada pandangan pertama” itu adalah sesuatu yang sangat mungkin. Mengambil pendekatan visualisasi dua dimensi dengan permainan warna dan karakter kartun yang indah, Ori dan the Blind Forest juga hadir dengan desain setting dan musik yang pantas untuk diacungi jempol.
Seperti halnya game platformer pada umumnya, Anda akan dibekali dengan serangkaian jenis serangan untuk menetralisir beragam ancaman yang ada. Serupa dengan game platformer pada umumnya, Anda akan sering melompat, dari satu platform ke platform lainnya. Bedanya? Alih-alih linear, Ori and the Blind Forest menawarkan dunia yang lebih terbuka untuk Anda eksplorasi. Untuk memastikan Anda tidak “melangkahi” progress cerita yang semestinya, limitasi daerah baru diracik dari sisi desain rintangan yang biasanya hanya bisa diselesaikan ketika Anda mendapatkan variasi kekuatan baru dan sejenisnya.
Sejauh ini ini, Ori and the Blind Forest memenuhi hampir semua ekspektasi yang kami arahkan padanya, membuktikan diri pantas sebagai salah satu game platformer yang paling diantisipasi tahun ini. Namun sayangnya, mental kami ternyata gagal mempersiapkan kejutan yang ditawarkan game dari Moon Studios ini. Ori and the Blind Forest mungkin terlihat indah, visualisasi memanjakan mata dengan tema kartun yang begitu “anak-anak”.
Namun jangan tertipu, karena game ini tidak akan menahan diri untuk membuat Anda frustrasi dan berteriak kesal! Mengapa? Karena tingkat kesulitan yang ditawarkan cukup menantang. Ori sendiri akan dibekali banyak gerakan untuk melewati rintangan platform yang ada. Namun desain level yang disuntikkan di game ini memberikan toleransi yang sangat kecil pada error. Salah bergerak? Mati. Tidak mampu bereaksi cepat? Bersiaplah untuk mengulang kembali dari save terakhir. Parahnya lagi? Anda sendirilah yang didorong untuk menentukan kapan Anda harus menyimpan permainan Anda atau tidak. Lupa melakukan hal tersebut? Selamat datang di mimpi buruk terbesar semua gamer! Ia bahkan cukup untuk membuat kami seperti tengah menikmati sebuah seri baru Super Meat Boy.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review sekaligus mengeksplorasi variasi kekuatan baru Ori di masa depan, izinkan kami memberikan serangkaian screeshot terbaru di bawah ini membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal game ini. Jika merujuk pada kesan pertama yang ia tawarkan, maka kami tidak ragu untuk merekomendasikan game ini kepada Anda, walaupun kami pribadi belum menyelesaikannya.
It’s that good..
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!