Horror adalah sebuah genre yang memiliki basis fansnya sendiri, tidak hanya di industri film tetapi juga industri game. Di masa lampau kesan ini hadir lewat kehadiran beragam karakter dan tokoh antagonis penuh aura mistis nan menyeramkan, atau sekedar makhluk kegelapan yang siap untuk mencabut nyawa Anda begitu saja. Terlepas dari atmosfer intens yang terasa kentara di sepanjang permainan, Anda sebagai gamer selalu memiliki opsi untuk memberikan sedikit perlawanan, dari menggunakan senjata api kelas berat atau sekedar perangkat untuk menjebak musuh dalam kurun waktu tertentu. Dianggap tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan para fans genre horror, industri game hadir dengan sebuah format gameplay baru yang jauh lebih menyeramkan.
Dipopulerkan oleh Amnesia: Dark Decent, genre horror video game menemukan bentuk baru nan mumpuni yang diyakini merupakan format terbaik untuk menyuntikkan sedikit rasa takut dan mungkin saja, mimpi buruk. Berbeda dengan game “survival-horror” yang membekali Anda dengan senjata dan perlengkapan untuk melawan balik, di genre horror sesungguhnya ini, Anda hanya menunggu waktu untuk mati. Satu-satunya cara untuk bertahan hidup hanyalah dengan berlari dan bersembunyi, ditemani dengan kegelapan dan kesunyian yang seolah tak pernah habis. Atmosfer inilah yang berusaha ditawarkan oleh game action terbaru dari Red Barrels – Outlast.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game yang satu ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game horror yang mengerikan? Review ini akan mengupasnya lebih dalam.
Plot
Rasa penasaran terkadang membunuh, ini mungkin kalimat yang paling tepat untuk menggambarkan apa yang akan terjadi bagi mereka yang berani mendekati Mount Massive Asylum – sebuah rumah sakit jiwa yang terletak di pegunungan sunyi Colorado. Sayangnya, kalimat sama yang juga akan mewakili nasib buruk seorang jurnalis bernama Miles Upshur yang kebetulan juga merupakan karakter utama yang akan kita gunakan. Rasa penasaran dan idealismenya sebagai sang pencari fakta akhirnya membawa Upshur ke dalam mimpi buruk terkejinya.
Bukan uji nyali, Upshur hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang wartawan yang berdedikasi tinggi. Rasa penasaran akan motif di balik “kehidupan kembali” Mount Massive Asylum di bawah kepimpinan perusahaan multinasional – Murkoff Corporation akhirnya membawanya masuk ke dalam pusaran misteri yang berpotensi membuatnya tinggal nama. Keanehan sudah terlihat jelas sejak pertama kali ia memasuki dunia “aneh” Asylum yang satu ini. Tidak hanya menemukan mayat yang bergelimpangan di sana-sini, Upshur juga menemukan tingkah laku aneh para pasien yang sempat dirawat di rumah sakit jiwa ini. Mereka memperlihatkan agresivitas tanpa kendali, brutal, dengan beberapa kasus yang bahkan memperlihatkan transformasi secara fisik. Misi untuk mencari tahu kini berakhir pada satu tujuan utama – bertahan hidup dan lari dari rumah sakit ini.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mount Massive Asylum ini? Apa yang membuat para pasien rumah sakit jiwa ini kian agresif dan brutal? Rahasia seperti apa yang sebenarya disuntikkan Murkoff Corporation di dalamnya? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu bisa Anda dapatkan dengan memainkan Outlast ini.