Sebagian besar gamer yang sudah menjajal beragam platform game sejak kemunculannya sebagai industri hiburan mainstream tentu tidak asing lagi dengan nama “Capcom”. Developer dan publisher asal Jepang ini memang membawahi begitu banyak franchise populer raksasa, sebut saja Resident Evil, Onimusha, Dead Rising, hingga yang mulai terlupakan – Megaman. Namun terlepas dari potensi yang bisa ia manfaatkan, Capcom tampaknya mulai mengubah kebijakannya, tentu saja dengan satu agenda utama – meraih keuntungan yang jauh lebih signifikan di masa depan. Selamat tinggal distribusi game konvensional, dan ucapkan selamat datang bagi mimpi buruk banyak gamer – DLC!
Dalam laporan keuangan tahunan yang baru mereka lontarkan, salah satu perwakilan Capcom mengumumkan berita yang akan membuat banyak gamer tidak nyaman ini. Capcom memprediksikan bahwa penyaluran game dalam paket konvensional seperti saat ini akan mulai ditinggalkan dalam beberapa tahun ke depan, dengan proyeksi penurunan nilai transaksi lebih dari USD 5,3 Milyar di tahun 2017, sementara penjualan DLC diyakini akan naik secara signifikan hingga mencapai angka USD 7,8 Milyar atau naik 109,9 persen dari tahun 2012 lalu.
Oleh karena itu, menjadi pilihan rasional bagi Capcom untuk lebih banyak menginvestasikan sumber daya yang ada demi terus menggelontorkan serangkaian DLC berbayar di masa depan, sebuah format yang dianggap akan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih konsisten untuk Capcom sendiri. COO Capcom – Haruhiro Tsujimoto mengungkapkan bahwa di model tradisional dimana Capcom secara konsisten merilis game baru terbukti justru merugikan, dan melihat bisnis fokus DLC yang terlalu menarik untuk dilewatkan. DLC juga dianggap akan memperpanjang umur sebuah game, sekaligus memastikan pendapatan berkelanjutan untuk para publisher dan developer. Oleh karena itu, Capcom siap melaju dengan tenaga penuh untuk model bisnis DLC ini.
Sebagai gamer yang begitu mencintai produk dan antusiasme Capcom di masa lalu, ini tentu saja menjadi pukulan yang menyedihkan. Dengan penegasan seperti ini, bukan tidak mungkin kita benar-benar akan kehilangan kesempatan untuk menjajal kembali judul-judul lawas Capcom yang begitu luas biasa di masa lalu. DLC mungkin menguntungkan, namun di mata gamer, bahkan hingga saat ini, tetap menjadi momok yang menyeramkan. DLC seolah menjadi penghambat kreativitas developer untuk lebih banyak menghasilkan video game, melemparkan konten yang berbeda, dan tidak hanya menjadikannya sebagai sarana mengeruk keuntungan terus-menerus.
How about a more proper Resident Evil game? How about reviving Breath of Fire? Onimusha? Or our lovely Megaman? Please Capcom, don’t turn yourself into the real “Crapcom”..