Bagi kami pribadi, yang notabene merupakan penggemar DOTA 2, tidak ada lagi berita yang lebih membahagiakan selain melihat informasi yang bertebaran di dunia maya – mengabarkan satu hal yang sama – bahwa Filipina akhirnya, akan melarang peredaran DOTA 2 dan League of Legends di seluruh negara kepulauan tersebut. Ini berarti, tidak akan ada lagi Pinoy di SEA Server. Membayangkan betapa indahnya kondisi seperti ini saja sudah cukup untuk membuat hasrat DOTA 2 kami menggebu-gebu. Bayangkan, sebuah server MMR tanpa kehadiran Pinoy sama sekali.
Informasi ini terlihat legit, apalagi mengingat statusnya yang hadir dari situs gaming Indonesia raksasa lain, yang popularitasnya cukup tinggi. Namun sayangnya, apa yang kami atau mungkin Anda impikan selama ini, ternyata tidak akan pernah terwujud. Filipina Blokir DOTA 2 dan League of Legends? Maaf, tapi informasi ini adalah HOAX belaka.
Mengapa? Pertama, karena satu-satunya sumber informasi yang menyebut pemblokiran ini mengakar hanya pada satu source saja – sebuah situs bernama Manila Link. Sangat normal, jika kita yang berada di Indonesia tidak memahami situs yang satu ini, namun Manila Link bukanlah sebuah source yang bisa dipercaya. Mereka adalah situs “berita” yang mengejar sensasi, menjual judul untuk mendorong lebih banyak traffic ke tempat mereka. Lewat sebuah deskripsi singkat yang mereka tulis sendiri, Manila Link bahkan menyebut situs mereka sebagai portal berita yang tidak selalu berisi kebenaran, tetapi juga berita-berita satir.
Manila Link di masa lalu juga sempat melaporkan tewasnya Korina Sanchez – salah satu jurnalis ternama Filipina, yang ternyata masih sehat walafiat hingga saat ini. Penelusuran ke situs komunitas lain seperti Reddit dan NeoGaf, situs-situs berita resmi Filipina seperti GMA News, hingga situs resmi tim pro DOTA 2 dari Filipina – Mineski juga berujung pada satu kesimpulan yang sama – bahwa berita ini adalah BOHONG. Pemerintah Filipina TIDAK mengeluarkan peraturan sama sekali yang melarang DOTA 2 dan League of Legends beredar di negara tersebut. Kami bahkan sempat bertanya langsung pada gamer Pinoy dalam DOTA 2 itu sendiri, yang mengutarakan hal yang sama.
Satu-satunya larangan yang sempat terjadi, hanyalah terjadi di sebuah daerah kecil bernama Dasamarinas, Salawag yang berpenduduk 60.000 orang. Pemerintah daerah ini melakukan pelarangan karena tindak kekerasan yang sempat terjadi di distrik mereka karena DOTA 2. Namun hal ini TIDAK terjadi di seluruh Filipina.
Jadi, terlepas dari betapa indahnya kalimat “FILIPINA MELARANG DOTA 2 dan LOL” di telinga kita, sayangnya, informasi ini bukanlah sesuatu yang bisa dipercaya. Jadi, selamat menahan diri dengan kelakukan para Pinoy di DOTA 2 yang anehnya, tidak akan pernah Anda menghalangi Anda untuk kembali ke game MOBA yang satu ini.
↧