Gamer DOTA 2 mana yang tidak pernah mendengar nama Na’Vi sebelumnya? Tim asal Ukraina yang berisikan anggota dengan skill personal yang luar biasa ini memang punya basis fans yang terhitung masif. Keberhasilan mereka memenangkan event The International pertama dan berhak atas hadiah e-Sports terbesar di kala itu juga didukung dengan performa fantastis di event-event selanjutnya. Sayangnya, semuanya harus berakhir.
Pecahnya tim dengan keluarnya dua anggota inti – Puppey dan Kuroky berujung pada kinerja tim yang kurang stabil. Na’Vi terus menggodok formasi tim yang baru, bereksperimen, namun di sisi lain, dengan prestasi yang terus turun. Hasil akhirnya? IceFrog dan Valve melihatnya tidak lagi pantas mendapatkan undangan ke The International 2015.
Maka seperti tim-tim pada umumnya, Na’Vi harus berjuang untuk lolos masuk via babak kualifikasi melawan tim-tim terbaik di region Eropa. Perjuangan yang cukup terlihat berat di pertandingan-pertandingan awal terlihat semakin solid seiring dengan berjalannya turnamen, hingga akhirnya ke babak grand final.
Melawan Vega Squadron yang sudah pernah mereka tundukkan sebelumnya, Na’Vi berhasil meraih kemenangan 3-1 dan mengamankan satu posisi di The International 2015! Tepuk tangan paling meriah pantas diarahkan pada anggota baru Na’Vi – Sonneiko – yang berhasil menjalankan perannya sebagai support dengan luar biasa, bahkan cukup reaktif terhadap aksi XBOCT yang memang terkenal “gila”. Sementara di sisi lain, Vega akan bertarung kembali di babak wildcard melawan tiga runner up dari region lain untuk dua ekstra slot yang tersisa. Sayangnya, tim pemenang event The International lainnya – Alliance harus pulang dengan tangan kosong.
Perjuangan melawan tim-tim terbaik di The International tentu saja tidak akan mudah dan Na’Vi berhasil “lubang jarum” pertama. Mampukah Na’Vi tampil fantastis di turnamen yang sudah menyentuh hadiah dengan angka USD 10 juta tersebut? Ataukah mereka akan tunduk di bawah tim baru mantan anggota mereka – Secret? It’s getting interesting..
↧