Seperti tren-tren yang terjadi di game-game yang sempat disebut “eksklusif” untuk Xbox One sebelumnya, seperti Dead Rising 3 dari Capcom dan Ryse: Son of Rome dari Crytek, sebuah game lainnya akhirnya ikut hijrah ke PC. Walaupun tidak seheboh nama-nama lainnya, mungkin karena posisinya sebagai game yang mengandalkan Kinect sebagai kontroler utama, D4: Dark Dreams Don’t Die dari Access Games akhirnya menjajal peruntungannya di platform yang kian populer ini. Ia dirilis dengan segudang fitur, termasuk framerate 60fps dengan tetap mempertahankan visualisasi cell shading-nya yang khas.
Berita baiknya? Ia bukanlah port yang terhitung asal-asalan. Memainkan game ini selama beberapa jam, kami sendiri tidak menemukan masalah apapun.Tidak ada crash ataupun bug yang mengganggu selama periode tersebut. Walaupun interfacenya sendiri masih terasa seperti Kinect, Access Games pantas mendapatkan apresiasi tersendiri atas komitmen mereka untuk mengimplementasikan fungsi keyboard dan mouse yang berjalan dengan baik dan responsif. Game ini bisa dimainkan tanpa masalah walaupun sistem kontrolnya sedikit berubah, dengan menjadikan mouse yang Anda miliki sebagai ujung tombak permainan. Walaupun harus diakui, beberapa puzzle menantang yang seharusnya menyulitkkan pengguna Kinect, menjadi terasa terlalu mudah ketika dicicipi di versi PC ini.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh D4: Dark Dreams Don’t Die ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah bukan game detektif biasa? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
D4: Dark Dream Don’t Die berfokus pada aksi David Young – seorang pria paruh baya yang sempat menjalani karir sebagai sala satu polisi terbaik di Boston. Namun Young akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri setelah sebuah bencana menimpa keluarganya. Sang istri yang ia cintai – Little Peggy harus tewas di tangannya dalam sebuah kasus yang terkait dengan obat-obatan terlarang variasi baru bernama “Real Blood”. Young kini hanya berfokus untuk mencari kebenaran atas nama istrinya.
Namun bukan sekedar keadilan yang ia minta. Seusai kejadian yang tampak begitu kabur di pikirannya tersebut, Young tiba-tiba kehilangan ingatan akan masa lalu dan bangun dengan sebuah kekuatan supranatural yang misterius. Dengan hanya menyentuh sebuah benda yang berasosiasi dengan pengalaman atau memori kuat yang disebut sebagai “Memento”, Young bisa kembali menelusuri kembali masa lalu. Fokus mencari keadilan berubah menjadi usaha untuk mengubah masa lalu. Apapun ia lakukan untuk memastikan istri tercintanya – Little Peggy tidak harus melewati nasib yang telah menghancurkan hatinya tersebut. Apalagi Little Peggy sempat meminta Young untuk mencari sesuatu yang berhubungan “D” sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Melewati begitu banyak proses investigasi, sebuah clue yang tampaknya bisa mengarah kuat pada misteri yang ia cari akhirnya muncul. Seorang terpidana dengan kasus yang berhubungan erat dengan “Real Blood” tiba-tiba menghilang di tengah penerbangan 117 menuju Boston setelah sebuah petir hebat menyambar. Apalagi di dalam pesawat tersebut, ada begitu banyak karakter eksentrik lainnya yang memiliki nama depan “D”, yang bisa jadi menjadi sosok yang disebut oleh Little Peggy selama ini.
Lantas, apa yang terjadi dengan investigasi yang dilakukan oleh Young? Siapa sebenarnya “D” yang disebut oleh Little Peggy? Lantas, bagaimana juga caranya saksi utama yang dicari Young menghilang begitu saja dari pesawat? Semua jawaban tersebut bisa Anda temukan dengan memainkan D4: Dark Dreams Don’t Die ini.