Popularitas selalu menjadi sebuah pedang bermata dua, apalagi untuk sebuah produk kreatif seperti video game. Di satu sisi menjadi kesenangan tersendiri untuk melihat bagaimana banyak gamer berbagi passion yang sama dengan Anda terkait judul game tertentu. Namun seiring dengan semakin besarnya basis fans dan potensi penjualan, ada kecenderungan ia langsung menjadi “sapi perah” publisher – sekedar sebuah media untuk mendulang sebanyak mungkin uang dalam waktu sesingkat mungkin. Kekhawatiran inilah yang melanda game teranyar From Software – Dark Souls 3 yang baru diumumkan di E3 2015 kemarin. Mengingat ia akan dirilis awal tahun depan, hanya berselang satu tahun dari proyek terakhir mereka – Bloodborne, kekhawatiran pun mengemuka.
Namun untungnya, kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah From Software berbicara terbuka soal Dark Souls 3 ini. Ia ternyata dikembangkan oleh sebuah tim internal yang berbeda dibandingkan dengan tim yang menangani Bloodborne. Jadi keduanya mengembangkan produk masing-masing secara bersamaan. Tidak ada anggota yang sama untuk kedua tim ini, selain Hidetaka Miyazaki yang tetap mengepalai keduanya serta beberapa visual designer. From Software bahkan menegaskan bahwa Dark Souls 3 sudah dikembangkan selama dua tahun!
Ia juga memberikan klarifikasi lebih jelas soal tagline “Final Episode” untuk Dark Souls 3 yang mengindikasikan kemungkinan besar bahwa ia akan menjadi seri terakhir. Apakah benar tidak akan ada lagi seri Dark Souls setelah seri ketiga ini? Miyazaki secara terbuka membantah hal tersebut. Final episode yang ia maksud bukanlah sebuah produk terakhir, melainkan sebuah titik balik untuk franchise Dark Souls itu sendiri. Sayangnya, Miyazaki sendiri menolak untuk memberikan detail lebih jelas soal maksud “titik balik” ini.
Dark Souls 3 sendiri rencananya akan dirilis di awal tahun 2016 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Tertarik?
↧