Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Menjajal DOTA 2 Reborn (Beta): Sekedar Memuaskan Rasa Penasaran!

$
0
0
DOTA 2 Reborn jagatplay (64) dota 2 reborn Source 2, siapa yang mengira bahwa kombinasi satu kata dan angka ini bisa menumbuhkan harapan tersendiri untuk gamer PC, terutama mereka yang sempat menikmati dan jatuh hati dengan produk-produk game yang dikembangkan Valve di masa lalu. Source 2 dilihat sebagai sebuah representasi kesiapan Valve untuk masuk kembali ke dalam pasar perangkat lunak yang seakan sudah mereka tinggalkan, apalagi di tengah popularitas Steam yang terus menghasilkan uang dalam jumlah masif dan usaha mereka untuk masuk ke pasar perangkat keras via Steam Machines dan Steam Controller. Dengan kata yang sederhana, Source 2 adalah harapan terbesar untuk melihat Half-Life 3 dalam waktu dekat. Beberapa rumor yang sempat beredar sebelumnya juga meyakini bahwa Valve sendiri mulai akan mengimplementasikan engine ini di produk-produk lawas mereka. Bocoran gambar soal Left 4 Dead versi Source 2 hadir dengan kualitas visualisasi dan detail yang pantas disejajarkan dengan game-game keluaran saat ini, menghasilkan hype yang tak lagi terbendung. Konfirmasi dari mulut Valve sendiri mengundang tanda tanya besar, kapan sebenarnya kita akan melihat sepak terjang game ini dalam produk yang bisa kita cicipi langsung? Jawabannya ternyata tidak sejauh yang dibayangkan. Lewat proyek Reborn yang baru diumumkan beberapa minggu yang lalu, Source 2 akhirnya tiba di DOTA 2! Lewat sebuah update dengan ukuran sekitar 7.1 GB yang akhirnya tiba beberapa hari yang lalu, Valve secara resmi membuka masa beta untuk DOTA 2 Reborn – memberikan kesempatan bagi gamer manapun yang tertarik untuk menjajalnya secara langsung. DOTA 2 Reborn diklaim hadir dengan beragam kelebihan selain peningkatan visual. Ia diklaim kini lebih optimal untuk dijalankan dengan PC ber-spesifikasi rendah, dukungan terhadap Custom Games, dan beragam fitur lainnya. Pertanyaannya kini, bagi para penggemar DOTA 2 yang sudah menghabiskan ratusan hingga ribuan jam dengan game MOBA yang satu ini, maka ini berarti menjadi momen yang tepat untuk langsung beralih? Mari bicara soal hal itu.

Tidak Terasa Drastis

User-interface mungkin menjadi salah satu elemen yang paling berubah drastis di DOTA 2 Reborn. Lebih banyak elemen visual disertakan. Jika ada satu hal yang tampil begitu berbeda dari DOTA 2 Source 1 ke Source 2 adalah user-interface yang ditawarkan. Jika di seri pertama kita lebih banyak disuguhi bar tulisan satu demi satu, DOTA 2 Reborn lebih mengandalkan visual untuk memberikan impact yang lebih kuat. Menu kini diperkuat dengan icon dan gambar, dengan preview hero yang terlihat lebih jelas dan dramatis, apalagi jika Anda mempercantik mereka dengan beragam item kosmetik yang ada. Desain seperti ini memang akan membuat para “pendatang baru” untuk lebih mudah jatuh hati sejak pandangan pertama, dengan kemudahan navigasi yang lebih baik. Sementara untuk para veteran, akan butuh waktu untuk membiasakan diri. Tampilan hero yang besar dan jadi fokus tentu terlihat lebih menarik. Hal-hal kecil seperti pengaturan inventory kini juga dipermudah. Bukan sekedar tampilan, DOTA 2 Reborn juga mengusung banyak fitur baru yang tentu saja menarik untuk dijajal. Salah satu yang paling menarik perhatian kami sebagai gamer yang sudah mengenyam ribuan gameplay adalah penyajian data yang kini terasa lebih personal dan signifikan. Anda tidak lagi sekedar disuguhi dengan angka “MMR” general – Solo dan Party yang seringkali membuat tekanan, tetapi lebih banyak data soal performa beberapa pertempuran terakhir Anda, yang akan memperlihatkan lebih jelas soal gaya bermain Anda yang sebenarnya. Fitur tambahan terbaik menurut kami? Kesempatan untuk menganalisa gaya bermain Anda lewat chart sederhana ini. Apakah Anda termasuk yang lebih senang bertarung? melakukan push? Atau yang sering bereksperimen dengan beragam hero yang ada? Anda juga bisa menganalisa performa Anda per hero! Sebuah sesi demo juga disuntikkan - memungkinkan Anda tidak hanya menguji sisi kosmetik hero dari sekedar preview, tetapi langsung ke in-game. Menariknya lagi? Ia memungkinkan Anda untuk mengatur beragam hal lain, seperti jumlah hero yang Anda lawan, creep, dan lainnya. MMR kini juga dipisah menjadi per hero, untuk setidaknya membantu Anda menganalisa performa permainan Anda berdasarkan hero yang ada, mana yang paling sukses dan mana yang seringkali berujung pada kegagalan. Lewat sebuah fitur baru bernama Miniprofiles yang bisa dikustomisasi untuk memperlihatkan tiga buah hal yang ingin Anda highlight. Kerennya lagi? Anda yang tidak pede dengan MMR (seperti kami, misalnya) bisa menjadikan ruang ini untuk hanya memperlihatkan hanya berapa jumlah pertandingan yang Anda menangkan dan jumlah Commend yang Anda dapatkan sejauh ini. Salah satu fitur lain yang sangat kami sambut baik adalah – Demo, dimana Anda kini tidak hanya bisa melakukan preview hero dan kosmetiknya saja, tetapi langsung menjajalnya dalam sebuah demo kecil yang memungkinkan Anda mengatur hal sekecil apapun, dari level, uang, hingga jumlah hero / creep yang Anda hadapi. Peningkatan visualnya tidak sedrastis yang dibayangkan. Tesktur lebih tajam dan detail lebih baik di lingkungan yang ditawarkan memang terlihat. Namun jelas bahwa Source 2 memang lebih difokuskan untuk mendukung performa lainnya. Pada akhirnya, kehadiran DOTA 2 Reborn ini tentu saja berujung pada satu pertanyaan besar yang sama – apakah Source 2 benar-benar menghadirkan perubahan visual secara signifikan? Sejauh ini, impresinya tidak terlalu drastis. Anda memang bisa melihat tekstur yang terasa lebih tajam di beberapa hero dan detail lingkungan yang meningkat, namun ia tidak sefantastis yang dibayangkan. Besar kemungkinan, Source 2 memang lebih difokuskan untuk memastikan DOTA 2 untuk tampil lebih optimal dari sisi performa, baik untuk PC yang lebih lemah atau lebih kuat. Satu-satunya perubahan visual yang terasa hanyalah area sungai, terutama di bagian mid, yang terlihat lebih lebar. Beberapa spot baru untuk ward juga ditemukan, namun belum jelas apakah memang disengaja atau sekedar muncul karena belum sempurnanya versi beta ini. Lewat sistem tutorial yang lebih baik, Valve membuka kesempatan bagi para pendatang baru untuk mempelajari mekanik dalam DOTA 2 lebih dalam. Untuk gamer pendatang baru, DOTA 2 Reborn tentu lebih bersahabat. Tidak, kita tidak membicarakan komunitasnya yang masih dibilang – tidak terlalu toleran bagi mereka yang baru hendak belajar, tetapi dari inovasi Valve sendiri untuk memastikan gamer pendatang baru bisa menyerap semua hal esensial dalam cara termanis dan terbaik lewat tutorial yang ada. Instruksi lebih jelas dan deskripsi untuk memberikan hint soal apa yang terjadi dan bagaimana seharusnya Anda bereaksi ditawarkan. Sayangnya, fitur sistem Watch yang diklaim lebih sempurna tidak bisa kami coba. Entah mengapa,bagian Watch berakhir nihil untuk kami – tanpa pertandingan sama sekali yang bisa dinikmati. Mengingat banyak teman dari Friendlist yang juga belum beralih, fitur ini terlewatkan.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Trending Articles