Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Valve Tak Lagi Kembalikan Item Korban Penipuan

$
0
0

left-4-dead-gaben-600x330

Untuk sebuah perusahaan yang terhitung berhasil “memonopoli” distribusi game secara digital di seluruh dunia, Valve memang harus diakui belum mampu menyediakan layanan konsumen yang sama baiknya. Namun bukan berarti perusahaan yang juga terkenal lewat game keren mereka seperti DOTA 2 dan Half-Life ini tidak berusaha berbenah diri. Belum lama ini, Valve memperkenalkan fitur Steam Refunds – sebuah mekanisme pengembalian uang bagi para konsumen yang ingin mengembalikan game mereka atas alasan apapun. Namun berita buruk untuk gamer yang seringkali lengah dan jadi korban penipuan dari inventory item mereka, Valve memutuskan untuk tidak lagi ambil pusing.

Penipuan memang bukan hal baru di Steam. Dengan harga item yang berbanding lurus dengan kelangkaan, konsep item digital dengan nilai ekonomi ini tentu mengundang para penjahat yang ingin mendapatkan uang cepat. Beragam cara dilakukan, walaupun tidak selalu berhasil, namun tetap berpotensi menjerat gamer yang naif. Dahulu, jika Anda melaporkan hal seperti ini ke Valve, mereka akan melakukan investigasi dan langsung melakukan rollback inventory Anda jika memang benar – Anda baru saja jadi korban penipuan. Sekarang, tidak lagi.

Valve mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi melakukan rollback inventory untuk gamer yang jadi korban penipuan item di inventory.

Valve mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi melakukan rollback inventory untuk gamer yang jadi korban penipuan item di inventory.

Dalam post resmi mereka, Valve secara terbuka menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi menempuh langkah yang sama untuk gamer yang melaporkan kehilangan item mereka karena menjadi korban penipuan trading. Ada tiga alasan utama yang dikemukakan Valve untuk mendukung kebijakan ini. Pertama, mereka merasa bahwa metode penipuan sebenarnya sangat mudah dikenali. Oleh karena itu, mereka merilis sebuah halaman FAQ komprehensif berisikan semua informasi yang dibutuhkan gamer untuk menghindari hal tersebut. Valve yakin bahwa gamer cukup pintar untuk menghindarinya. Kedua, mereka bisa mengalihkan resource tenaga yang dulunya difokuskan untuk hal ini – ke bagian layanan konsumen yang lain.

Ketiga, mungkin yang terpenting. Valve merasa bahwa rollback inventory yang mereka lakukan justru akan mengacaukan nilai ekonomi item yang ada, terutama jika ia memang langka. Mengapa? Karena rollback inventory, Valve baru saja membuat jumlah item yang sama kini menjadi lebih banyak di pasaran. Maka seperti halnya prinsip ekonomi, semakin tidak langkanya produk maka akan berujung pada penurunan harga juga.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Adakah dari Anda yang sempat menjadi korban penipuan item di Steam dan mendapatkan respon langsung dari Valve?

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Trending Articles