Kabar menyedihkan meluncur kembali dari industri game. Kita harus kehilangan salah satu sosok terpenting, tidak hanya untuk Nintendo, tetapi juga dunia game secara keseluruhan. 11 Juli 2015, President dan CEO Nintendo – Satoru Iwata meninggal dunia karena komplikasi sakit yang sempat membuatnya tidak bisa tampil di banyak event gaming raksasa selama beberapa tahun terakhir ini. Laporan ini meluncur resmi dari Nintendo Jepang sendiri. Satoru Iwata berumur 55 tahun.
Selama masa kepemimpinannya sejak tahun 2000 silam, Iwata dikenal sebagai sosok yang berhasil membuat posisi Nintendo begitu “menyeramkan” bagi para kompetitor. Iwata adalah president Nintendo pertama yang memang memiliki latar belakang industri game yang kuat, mengingat perannya sebagai programmer game-game populer Nintendo di era 80-an, lewat proyek seperti Balloon Fight dan Earthbound di masa lalu.
Iwata menjadi sosok pemimpin perusahaan yang selama ini kita idam-idamkan. Ketika Nintendo mengalami penurunan keuntungan sekitar 30% di tahun 2013 silam, Iwata memutuskan untuk memotong gajinya sendir sebagai kompensasi atas penurunan tersebut. Diikuti oleh eksekutif Nintendo yang lain, ini tentu menjadi praktik kebijakan perusahaan yang unik – mengingat tren perusahaan lain yang biasanya langsung “menendang” sejumlah karyawan untuk menutupi angka negatif tersebut. Iwata juga sempat mengungkapkan komitmennya untuk tidak melakukan PHK massal bagi karyawan Nintendo, terlepas dari buruknya kondisi keuangan perusahaan legendaris industri game tersebut.
Kini, tidak ada lagi Iwata. Tidak ada lagi presentasinya di panggung Nintendo yang selalu dinanti. Tidak ada lagi aksen bahasa Inggrisnya yang begitu menggemaskan. Industri game seperti kehilangan salah satu “ayah” terbaiknya, yang memang begitu mencintai industri ini terlepas dari statusnya sebagai sebuah bisnis.
Selamat tinggal, Iwata-san. Terima kasih, untuk semua hal yang sudah dilakukan untuk Nintendo, untuk industri game secara keseluruhan. Terima kasih untuk terus membuat insting “anak-anak” dalam diri kami gamer, menolak untuk padam begitu saja. We will miss you..