Pertempuran futuristik dengan mobilitas karakter yang tinggi, serta robot raksasa yang bertarung bersama-sama, secara konsep Titanfall adalah game FPS yang luar biasa. Diakui atau tidak, Respawn memang berhasil memenuhi hype yang sempat terbangun tersebut dengan sangat baik. Gameplay balance, mekanik FPS yang seru dan nyaman, serta desain yang cukup menarik seolah cukup untuk menutupi kelemahan utamanya – konten yang boleh dibilang, terbatas. Namun seperti halnya game-game berbasis multiplayer pada umumnya, Titanfall, perlahan namun pasti, mulai kehilangan para pemainnya. Namun bukan berarti, EA tak punya strategi lain untuk mengeksploitasinya lebih jauh.
Bekerja sama dengan Nexon sebagai developer, EA secara resmi mengumumkan Titanfall Online – Titanfall versi free to play yang tetap berbasis multiplayer. Belum ada detail lebih jauh, terutama soal format gameplay, microtransactions, atau sekedar jendela rilis terkait proyek ini, namun Titanfall Online sendiri dipastikan menjadikan negara-negara di Asia sebagai target pasar utama. CEO Nexon – Owen Manohey mengungkapkan ketidaksabarannya untuk bekerjasama dengan EA dan Respawn untuk mewujudkan Titanfall Online ini.
Strategi menambahkan kata “Online” dan merilis ulang seri game raksasa dengan berfokus pada mode multiplayer memang bukan strategi baru di industri game. Game-game seperti Halo, Call of Duty, hingga Monster Hunter sempat melakukan hal yang sama di masa lalu dan masih terus eksis hingga saat ini. Apakah Titanfall Online ini akan mampu mendulang kesuksesan yang sama? Kita tunggu saja.