Diunduh lebih dari 50 juta kali dalam waktu yang singkat, popularitas Windows 10 memang meroket jauh. Kesempatan untuk menjajalnya secara cuma-cuma untuk periode waktu tertentu dan dukungan teknologi DirectX 12 yang terbaru jadi salah satu nilai jual yang mulai membuat banyak pengguna sistem operasi ini untuk mulai melirik dan berpindah secara instan. Walaupun demikian, ada satu hal yang cukup mengkhawatirkan dan menjadi berita yang cukup hangat di dunia maya selama beberapa hari terakhir ini. Berita mengabarkan bahwa Microsoft menyuntikkan fitur di dalam Windows 10 untuk mencari program bajakan, termasuk video game, dan mematikannya secara otomatis.
Berita ini pertama kali meluncur di sebuah situs bernama Alphr dan terus disadur oleh banyak situs yang lain, termasuk media-media gaming raksasa lainnya. Perubahan pada EULA Windows 10 menuliskan bahwa Microsoft berhak untuk memeriksa versi software yang tengah digunakan user, mengimplementasikan update dan mengubah konfigurasi ketika program tidak bisa terhubung dengan service yang ada, terbukti merupakan versi bajakan, atau menggunakan peripheral ekstra yang tidak diakui. Rumor merebak dan mulai meyakini bahwa Windows 10 berhak untuk mematikan dan menghapus game bajakan apapun yang ia temukan di sistem user. Persepsi yang ternyata, salah besar.
Windows 10 akan membunuh game bajakan Anda secara otomatis? Tenang saja, ini hanya berlaku untuk produk-produk yang berasal dari tangan mereka sendiri.
Jika Anda termasuk gamer bajakan yang sempat termakan isu ini dan takut, Anda boleh berlega hati. Klarifikasi lebih lanjut menyebut bahwa syarat EULA ini hanya berlaku untuk semua perangkat, produk, dan layanan yang ditawarkan oleh Microsoft sendiri – termasuk Cortana, Groove, Office 365 Home, Skype, Xbox Live, dan game-game Windows yang dirilis oleh Microsoft lewat jaringan Store mereka. Microsoft tidak akan campur tangan dengan game-game bajakan third party yang tidak berhubungan dengan mereka jika berada di PC Anda.
Jadi Anda yang masih mengandalkan game bajakan dan kebetulan sudah beralih ke Windows 10 tidak perlu banyak khawatir. Microsoft hanya menerapkan kebijakan seperti yang sudah ditempuh oleh perusahaan lain untuk menjaga produk andalan mereka dan tidak lebih. Tidak akan ada usaha untuk mencampuri hal yang bukan urusan mereka sendiri.
Source: PC World