Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Penelitian Kembali Buktikan Efek Positif Game Pada Otak!

$
0
0

brain level up

Entah berapa banyak bukti yang harus dilemparkan penelitian-penelitian di luar sana untuk mengubah persepsi negatif sebagian besar orang awam terkait video game. Argumen tentang bagaimana video game membuat anak menjadi anti-sosial, malas, dan tidak bisa berfungsi sebagai seorang manusia produktif terus jadi sesuatu yang didengungkan, bahkan di negara tercinta kita sekalipun – Indonesia.  Padahal di sisi lain, “pintu keluar” sementara dari kerasnya hidup di dunia nyata ini sebenarnya punya banyak efek positif jika dinikmati dalam waktu yang proporsional. Hal ini jugalah yang ditemukan oleh penelitian psikologi terbaru yang diselenggarakan oleh University of California.

Dalam rilis jurnal terbaru – Policy Insights from the Behavioral and Brain Sciences – dari Prof. Psikologi University of California – Aaron Seitz, membuktikan bahwa video game, terlepas dari genre apapun yang ia usung, sebenarnya punya kontribusi positif pada kemampuan berpikir seseorang.

Game-game sekelas Call of Duty ataupun Wolfenstein: The New Order , bahkan GTA V sekalipun, punya kontribusi positif untuk meningkatkan  kemampuan persepsi dasar, konsentrasi, dan juga mengambil keputusan. Alasannya? Karena game non-puzzle sekalipun akan menuntut Anda untuk merespon dengan cepat beragam stimulus yang muncul secara visual dalam waktu singkat dan bersamaan, melatih cara kerja otak di beberapa area khusus. Ia bahkan menyebut bahwa game-game seperti ini akan sangat membantu para pekerja yang butuh kemampuan koordinasi tangan dan mata yang baik, seperti ahli bedah, misalnya.

Penelitian terbaru juga mendukung fakta bahwa video game memang punya kontribusi positif pada kemampuan berpikir seseorang. Syaratnya? Jika ia dimainkan hanya dalam jangka waktu tertentu saja.

Penelitian terbaru juga mendukung fakta bahwa video game memang punya kontribusi positif pada kemampuan berpikir seseorang. Syaratnya? Jika ia dimainkan hanya dalam jangka waktu tertentu saja.

Walaupun demikian, berdasarkan penelitian yang satu ini, efek positif ini hanya bisa didulang optimal dengan satu syarat utama – mengawasi ketat waktu permainan. Seitz menyebut bahwa semua efek ini terlihat jelas untuk gamer yang hanya memainkan game-game tersebut satu jam / hari. Sementara jika Anda sudah bermain lebih dari 10 jam untuk game yang sama, tentu ada konsekuensi negatif yang timbul darinya.

Dengan semua hasil penelitian yang ia temukan, Seitz menyebut bahwa video game sebenarnya tidak banyak berbeda dengan makanan – dimana setiap game sebenarnya punya efek yang berbeda pada tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang berbeda pula. Oleh karena itu, alih-alih memukul rata efek video game begitu saja, Seitz berharap agar peneliti, orang tua, para pembuat kebijakan di lingkungan pemerintahan, hingga gamer itu sendiri punya  daya tarik untuk lebih memahami soal “Dosis” yang pantas untuk memainkan sebuah varian game tertentu.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah video game terasa punya kontribusi positif pada diri dan kehidupan Anda saat ini?

Source: Motherboard Vice


Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Trending Articles