Hampir setiap pertandingan olahraga berskala nasional ataupun internasional biasanya dekat dengan aroma judi. Hal ini seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi maupun golongannya. Misalnya dengan melakukan match-fixing atau pengaturan pertandingan.
Namun yang menarik, skandal semacam ini ternyata juga sering ditemukan di ranah eSports! Contohnya, baru-baru ini dunia eSports di Korea tercoreng berkat beberapa gamer profesional StarCraft 2 beserta pelatihnya terlibat dalam match-fixing!
Tidak hanya ditahan, pelatih utamanya, Gerrard, dan salah satu gamer yang bernama YoDa juga di-banned seumur hidup! Para gamer ini melakukan match-fixing antara Januari hingga Juni 2015. Mereka kalah secara sengaja dari lawannya setelah melihat bursa taruhan yang lebih banyak memihak mereka untuk memenangkan pertandingan.
Asosiasi eSports di Korea, KeSPA, langsung meminta maaf atas kejadian tersebut dan mengumumkan bahwa mereka sedang bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
“Sejak 2010 lalu, KeSPA telah bekerjasama dengan para pelaku industri untuk melawan judi ilegal yang terus mengancam pondasi dari eSports. Sangat disayangkan kejadi serupa terjadi lagi, dan kami meminta maaf kepada para fans eSports yang telah memberikan cinta dan dukungan mereka,” ujar pihak KeSPA.
Saat ini proses investigasi secara mendalam masih terus dilakukan, dan KeSPA berjanji akan mengungkap lebih jauh skandal tersebut secepatnya. Bagaimana menurut Anda?