Agak sedikit mengecewakan memang, bahwa terlepas dari permintaan begitu banyak fans agar Activision mulai melirik kembali masa perang dunia kedua, mereka justru memutuskan untuk meneruskan tren selama dua tahun terakhir ini. Benar sekali, mereka tetap menawarkan sebuah konsep perang futuristik, bahwa membawanya ke level yang lebih jauh daripada yang diimplementasikan Infinity Ward di Ghosts dan Sledgehammer di Advanced Warfare. Namun ada sedikit rasa optimisme bahwa produk ini bisa berakhir manis. Apa pasal? Karena tangan dingin Treyarch yang bekerja di baliknya. Ia memang selalu melahirkan sebuah seri Call of Duty dengan tema yang lebih berani, konten yang eksplisit, dan mode zombie yang tak pernah tak adiktif. Kini kesempatan untuk menjajal Call of Duty – Black Ops 3 akhirnya tiba!
Kesan Pertama
Lantas, kesan pertama seperti apa yang kami dapatkan dari seri ini? Bahwa ia bukanlah lagi sebuah game shooter militer. Ia jauh lebih terasa seperti sebuah game shooter sci-fi yang memang tak lagi mendasarkan diri pada apa yang mungkin / tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Jika di Ghosts dan Advanced Warfare, Activision masih membatasi diri untuk hanya menawarkan teknologi militer yang bisa dicapai dalam 10-20 tahun ke depan, Black Ops 3 melambungkannya ke level yang lebih jauh. Kita membicarakan Droid yang bisa bergerak dan berperang sendiri, anggota tubuh hilang yang bisa diganti dengan teknologi robotik layaknya Android, hingga sebuah dunia distopia yang terhubung satu sama lain. Keberanian ini memang melahirkan atmosfer sebuah film sci-fi yang lebih kentara dan tak lagi military shooter.
Ada sedikit perubahan cara gameplay pula. Walaupun kami sendiri masih belum berkesempatan untuk menjajal mode kooperatif di campaign yang seharusnya jadi nilai jual utama untuk memastikan progress screenshot yang lebih cepat, Black Ops 3 menyuntikkan beberapa mekanisme baru. Pertama, Anda kini punya kemampuan untuk melakukan beragam aksi hacking yang bisa diakses dalam pertarungan. Mengacaukan exoskeleton musuh? Membuat Droid mereka beralih dalam kurun waktu tertentu? Atau sekedar bergerak cepat? Semuanya bisa diakses secara instan dengan cooldown tertentu. Untuk memfasilitasi gameplay yang bisa memuat hingga 4 orang, jumlah musuh di campaign juga naik signifikan dengan tingkat kesulitan cukup tinggi.
Untuk saat ini, kami sendiri belum bisa berbicara banyak. Kami masih belum menyentuh mode multiplayer sama sekali, kompetitif maupun kooperatif. Mode Zombie yang seharusnya jadi kekuatan utama seri Call of Duty racikan Treyarch juga belum kami jajal. Oleh karena itu, sembari mencari waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, tentunya setelah kami menyelesaikan mode campaign dan menikmati mode multiplayer yang ia usung, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan COD: Black Ops 3 ini. Far far in the future..
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!