Ini tentu saja menjadi berita yang cukup menyedihkan. Di tengah popularitas e-Sports yang memang tampaknya mulai jadi tren di Tanah Air, kita justru harus berhadapan dengan sebuah berita yang sayangnya, sama sekali tidak berkontribusi pada citra positif tersebut. Anda masih ingat dengan insiden “322” di DOTA 2? Siapa yang menyangka bahwa skandal ikonik juga terjadi di tim profesional DOTA 2 dari Indonesia.
Buat Anda yang tak familiar, “322” merupakan jumlah uang yang berhasil dikumpulkan oleh Alexei “Solo” Berezin ketika ia masih bermain di RoX tahun 2013 silam. Untuk mendapatkan ekstra uang lebih banyak, Solo kala itu bertaruh uang lewat situs judi DOTA 2 untuk kekalahan timnya sendiri dan berhasil mendapatkan uang sekitar USD 322. Walaupun Solo tak pernah berakhir mengambil uang tersebut, keterlibatannya akhirnya membuatnya ditendang dari RoX. Sejak itu angka “322” jadi punya arti khusus di DOTA 2.
Hal inilah yang sayangnya, terjadi dengan tim pro DOTA 2 Indonesia – Mahameru. Walaupun sempat vakum dan berganti roster, Mahameru tetaplah tim yang cukup disegani di scene e-Sports tanah air bersama dengan tim DOTA 2 raksasa lain seperti Prime dan RRQ, tentu saja. Namun sayangnya, alih-alih prestasi membanggakan, tim ini justru hadir dengan berita buruk. Mereka terlibat dalam skandal 322.
Dua pemain Mahameru – Spaceman dan Oclaire dituduh terlibat dalam skandal pengaturan skor dengan membuat taruhan untuk kekalahan timnya sendiri di joinDOTA League Asia Division 2.1. JoinDota langsung menendang Mahameru keluar dari kompetisi dan melarang mereka untuk ikut kompetisi yang diselenggarakan selama 1 tahun ke depan.
Peristiwa memalukan ini akhirnya memancing Owner sekaligus Manager dan Founder Mahameru sendiri – Irliansyah Wijanarko untuk melemparkan pernyataan resmi terkait insiden ini. Mahameru tidak membantah apa yang sedang terjadi dan meminta maaf sebesar-besarnya. Sang owner sendiri mengaku kelalaiannya untuk mengawasi dan menjaga fungsi Mahameru di tanah air karena fisiknya yang kini berada di Perancis berkontribusi pada hal ini. Ia juga menyebut bahwa kebutuhan ekonomi bisa jadi alasan kuat dibalik insiden 322 Mahameru ini, apalagi mengingat bahwa dirinya sudah berhenti memberikan sponsor. Dalam kalimat yang ia tulis sendiri, “Mereka butuh uang untuk makan” tertera di post resmi Facebook Mahameru.
Sebagai konsekuensi dari aksi ini, Irli meutuskan untuk membubarkan roster Mahameru saat ini dan induk organisasinya juga resmi vakum. Apakah ia akan terus eksis atau tidak di masa depan akan sangat bergantung pada permintaan komunitas itu sendiri. What a shame..
Source: Mahameru Facebook