Seperti sebuah judi besar yang belum jelas apakah akan terbayar manis atau tidak, kalimat yang satu ini tampaknya tepat menggambarkan posisi Valve saat ini di pasar hardware. Setelah menguasai distribusi game digital via portal raksasa mereka – Steam, Valve kini berusaha mendefinisikan ulang pasar PC gaming dengan produk bernama Steam Machines. Bekerjasama dengan pabrikan pihak ketiga, Steam Machine menjual performa lebih kuat dari konsol dengan harga serupa, sekaligus hadir dengan desain yang lebih ringkas. Namun bagian yang paling menarik mungkin akan pada pondasi perangkat lunaknya – SteamOS. Benar sekali, sistem operasi berbasis Linux ini diklaim Valve sebagai senjata utama untuk pengalaman gaming PC yang lebih optimal.
Namun sayangnya, ambisi Valve tersebut tampaknya belum terlihat. Alih-alih mengungguli Windows yang masih jadi OS andalan para gamer, SteamOS justru menunjukkan performa gaming yang lebih buruk dengan hasil yang cukup signifikan. Hal inilah yang ditunjukkan oleh hasil benchmark yang dilakukan oleh situs teknologi – Ars Technica.
Menguji game-game yang sudah di-port ke SteamOS, seperti Shadow of Mordor dan Metro: Last Redux, Ars menemukan bahwa game sama di versi Windows ternyata berjalan jauh lebih baik. Dengan menggunakan setting visual yang sama, game versi SteamOS ini memperlihatkan performa framerate 21-58% lebih rendah dibandingkan dengan versi Windows. OS racikan Microsoft tersebut memungkinkan mereka untuk memainkan Shadow of Mordor di setting Ultra 1080p dengan sekitar 34fps. Namun begitu menjajal konfigurasi sama di SteamOS? Game ini jatuh ke 14.6fps yang tentu saja, berantakan.
Berita buruknya lagi? Hal ini ternyata tak hanya terjadi di game-game AAA third party. Ars juga melemparkan skenario pengujian yang sama untuk game-game yang dikembangkan oleh Valve sendiri, seperti Portal, Team Fortress, dan tentu saja – DOTA 2. Hasilnya? Sama seperti Shadow of Mordor, framerate di SteamOS juga berantakan.
Valve sendiri belum memberikan komentar apapun terkait pengujian ini. Namun jika memang hasil serupa juga ditemukan di pengujian yang lain, maka Valve akan punya pekerjaan rumah yang “berat” untuk menjual Steam Machines mereka. Bagaimana dengan Anda sendiri? Sempat tertarik membeli Steam Machines?
Source: Ars Technica via Gamespot