Tingginya harga graphics card dengan kemampuan gaming masih menjadi penghalang utama bagi gamer untuk memenuhi kebutuhan bermain maksimalnya. Semakin tingginya kebutuhan atau spesifikasi yang dibutuhkan game terbaru secara otomatis memaksa gamer untuk merogoh kantongnya lebih dalam. Positifnya, kondisi ini membuat pasar PC gaming kelas High End menjadi berkembang. Akan tetapi, tidak semua gamer mampu mengeluarkan uang berjumlah besar untuk kartu grafis.
Kehadiran XFX Radeon R9 380 X Double Dissipation (DD) Edition diklaim mampu memenuhi pasar tersebut, guna memberikan kesempatan bagi gamer dengan budget terbatas untuk menikmati bermain dengan maksimal. Bermodalkan kemampuan yang telah ditingkatkan melalui Pre-Overclock dari pabriknya, kinerja dari graphics card ini memang dioptimalisasikan untuk bermain game. Pada saat bersamaan, graphics card ini menurut pihak Radeon rencananya akan dibandrol pada harga US$240. Sayangnya, belum ada kepastian mengenai harga tersebut nantinya ketika masuk ke pasar tanah air.
Tingginya premise dari graphics card ini tentu saja membuat kami penasaran, terutama dari sisi pengalaman bermain ketika menggunakannya. Sebagai gamer, kami hanya peduli pada satu hal itu saja. Oleh sebab itu, kami menjalankan sesi PlayTest kali ini dengan menggunakan beberapa game terbaru. Demi mendukung sesi kali ini, kami mempersiapkan PC gaming dengan kemampuan yang tinggi, lengkapnya dapat Anda lihat sendiri di bawah ini:
- Motherboard: Gigabyte X99 SOC Force
- Prosesor: Intel Core i7 5960X @3.00 GHz
- RAM: Kingston HyperX 16 GB DDR4
- Graphics Card: XFX Radeon R9 380 X DD Edition GDDR5 4096 MB
- SSD: Kingston HyperX Fury 240 GB
- OS: Windows 8.1
Sedangkan untuk game yang kami gunakan untuk bermain kali ini adalah Fallout 4, Star Wars Battlefront, Metal Gear Solid V, The Witcher 3, dan Grand Theft Auto. Semua game tersebut pastinya menjadi incaran gamer saat ini untuk dimainkan. Jadi, melalui PlayTest kali ini Anda dapat melihat sendiri kemampuan graphics card ini dan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk belanja hardware untuk membangun atau meng-upgrade PC gaming.
Fallout 4
Bila berbicara dari sisi engine gamenya, Fallout 4 sebenarnya hanya menggunakan engine yang sama dengan Fallout 3. Namun, bukan berarti game ini akan mudah untuk dimainkan. Terutama bila mempertimbangkan game ini menggunakan tekstur yang jauh lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan pendahulunya. Kenaikan kualitas tersebut tentu akan sangat menggigit kinerja graphics card dan sangat mungkin dapat memperberat jalannya PC gaming. Berikut spesifikasi minimum dari game Open World Apocalyptic ini:
- Prosesor: Intel Core i5-2300 (2.80 GHz), AMD Phenom II X4 945 (3.0 GHz)
- Memory: 8 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 550 Ti (2GB), AMD Radeon HD 7870 (2GB)
- Hard Drive: 30 GB
Sebagai cacatan, untuk mengubah setting dari Fallout 4, Anda harus menjalankan file launcher yang berbeda dengan yang dipasang pada shortcut desktop. Melalui launcher tersebut, kami mengubah setting game ini pada setelan tertingginya, yaitu resolusi 1920×1080 dan kualitas Ultra. Untuk Antialiasing kami hanya menggunakan FXAA dan Anisotropic Filtering pada 8x. Sedangkan setting View Distance dimaksimalkan hingga tingkat tertingginya. Berikut detail dari setting yang kami gunakan:
Penggunaan setting maksimum tersebut langsung berdampak positif pada kualitas grafisnya. Detail dari dunia Open World setelah perang nuklir dalam game ini dapat terlihat dengan jelas. Bukan hanya itu saja, detail teksturnya juga menjadi sangat jelas, terutama pada kompleksi kulit wajah ketika berdialog dengan NPC. Semua efek lingkungan, seperti badai radiasi dan hujan juga dapat terlihat dengan sangat baik. Sedikit kekurangannya terlihat pada pinggiran rambut ketika membelakangi lampu atau cahaya yang sangat terang. Hal ini disebabkan oleh penggunaan FXAA di setting Antialiasing.
Pengalaman bermain ketika menggunakan kartu grafis ini bisa dibilang sangat baik. Pada daerah luas, kami menemukan frame rate yang dihasilkan mencapai 60 fps. Sedangkan pada daerah dengan banyak NPC berkeliaran, seperti kota Diamond City, frame rate menurun hingga 50 fps saja. Secara kinerja, angka tersebut sama sekali tidak terlihat efeknya dalam kenyamanan bermain. Transisi layar juga terlihat mulus ketika kami menggerakkan kamera dengan cepat.