Cinta atau benci, sulit sepertinya menentukan sikap ketika membicarakan EA. Di satu sisi, ia tetaplah publisher raksasa yang tak takut untuk berinovasi dan meluncurkan game-game sekelas Mass Effect dan Dragon Age: Inquisition yang luar biasa. Namun di sisi lain, ia adalah nama sama yang menjadikan Star Wars Battlefront tampil sebagai produk “lemah” yang seolah didesain untuk mengeruk lebih banyak uang lewat penjualan DLC. Tidak heran jika banyak gamer yang memandang negatif perusahaan yang satu ini, apalagi ketika melihat “mayat” developer-developer klasik seperti Westwood harus meregang nyawa. Pandangan bahwa ia adalah raksasa buas yang serakah memang sulit dihilangkan.
Dengan predikat sebagai perusahaan terburuk yang sempat disandangnya beberapa tahun yang lalu, EA tampaknya mengerti kondisi ini. Mereka bahkan sadar akan citra “Serakah” yang mengakar kuat di nama mereka. Hal ini diungkapkan oleh sang CEO – Andrew Wilson di tengah-tengah sesi bicaranya di B.C. Tech Summit, Kanada. Ia secara terbuka menyebut bahwa ia mengetahui bahwa EA saat ini memang dipandang sebagai raksasa korporat yang hanya ingin mengambil sebanyak mungkin uang dari siapapun yang menikmati game-game mereka. Namun Wilson menegaskan bahwa hal ini tidak benar, dan mereka tak pernah berniat untuk melakukan hal yang dituduhkan tersebut.
EA memang terlihat berusaha berbenah diri, termasuk dengan menggratiskan game-game klasik mereka setiap bulan via program EA on the House dan membuka layanan bulanan via Origin Access dan EA Access untuk lusinan game original mereka dengan harga yang lebih terjangkau.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang memandang EA sebagai perusahaan yang serakah atau tidak?
Source: Gamespot