Sebuah kejutan tentu saja, bahwa setelah “memaksakan diri” terlepas dari ragam kritik yang terus mengemuka untuk terus menelurkan satu seri baru utama Assassin’s Creed setiap tahun, Ubisoft akhirnya menahan diri di tahun 2016. Pengumuman yang disampaikan beberapa hari yang lalu ini tentu membuat banyak gamer terkejut, tetapi juga tertarik di saat yang sama. Rumor menyebutkan bahwa seri baru yang akan disebut “Empire” nantinya ini akan menjadikan Mesir sebagai setting utama, walaupun Ubisoft masih belum menelurkan informasi apapun terkait hal tersebut. Sebagai gantinya, kita akan berhadapan dengan sang film adaptasi yang memang sudah dikonfirmasikan meluncur akhir tahun ini.
Ubisoft sendiri secara terbuka menyebut bahwa absennya game Assassin’s Creed utama di tahun 2016 memberikan beberapa keuntungan tersendiri. Tak hanya jaminan kualitas untuk memastikan kasus Unity tak lagi terulang, ia juga membuat Assassin’s Creed versi Film punya lebih banyak ruang untuk mempromosikan dirinya sendiri. Hal ini meluncur dari mulut Yves Guillemot – sang CEO Ubisoft sendiri. Ia menyebut bahwa para pekerja film adaptasi ini justru bergembira mendengar berita tersebut, karena mereka punya satu tahun penuh untuk meluncurkan kampanye marketing mereka. Absennya game membuat mereka merasa mampu melakukan tugas lebih baik.
Di kesempatan yang sama, dengan casting yang kuat dan kemampuan 20th Century Fox sebagai distributor, Guillemot juga yakin bahwa proyek ini akan mampu berakhir jadi salah satu film blockbuster terbesar di tahun ini. Film Assassin’s Creed sendiri rencananya akan meluncur pada 21 Desember 2016 mendatang dengan Michael Fassbender sebagai aktor yang memerankan karakter utama.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang tertarik untuk mengantisipasi kehadiran film adaptasi ini nantinya?