Sudah bukan rahasia lagi bahwa film Hollywood yang dibuat berdasarkan video game sangat jarang yang bisa bagus. Bukan hanya ceritanya yang begitu melenceng jauh, karakter yang dicintai oleh gamer juga terkadang “dinodai” oleh film tersebut. Rasanya film berbasis game dengan kualitas bagus hanya muncul dari tangan fans melalui film pendek, dan contoh terbaik bisa dilihat dari Street Fighter: Assassin’s Fist. Melihat tren yang memalukan tersebut, dua produser film Hollywood veteran angkat bicara mengenai cara mengatasinya pada DICE Summit.
Pada kesempatan tersebut, Roy Lee (The Departed dan Lego Movie) dan Adrian Askarieh (Hitman dan Agent 47) memberikan solusi yang sebaiknya diadopsi oleh pembuat film Hollywood, menyangkut pembuatan film berbasis game. Menurut Lee, kerjasama yang erat dengan tim developer game mendapatkan prioritas tertinggi. Sebab, hanya mereka yang mampu memberikan aspek terpenting dari game yang ingin digunakan ceritanya. Namun, perlu juga keseimbangan dalam kolaborasi tersebut. Karena film tersebut bukan hanya untuk gamer yang memainkan gamenya saja, tetapi juga pemirsa dari kalangan umum.
Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Askarieh. Tanpa adanya keterlibatan tim developer game, maka jiwa terpenting dari game itu sendiri tidak dapat diintegrasikan dengan baik. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menyewa sutradara dan penulis cerita yang juga fans dari game itu. Hanya dengan cara itu saja film tersebut bisa dibuat dengan baik. Lucunya, Askarieh sendiri merupakan produser dari film berbasis game Hitman, Agent 47, yang merupakan salah satu film berbasis game yang terhitung buruk.
Untuk film berbasis game terbarunya, Deus Ex, Askarieh mengatakan ia telah bekerjasama dengan tim developer game tersebut. Tampaknya ia ingin mengoreksi kesalahannya sendiri dari Agent 47 dan melibatkan tim developer dari A sampai Z. Askarieh juga berharap film game berikutnya, yaitu Assassin’s Creed dan Warcraft, akan mengubah tren buruk dari Hollywood tersebut. Ia juga berharap film berbasis game akan menjadi besar layaknya film berbasis komik, seperti Marvel.
Source: GameSpot