Bahkan di antara mereka yang pantas untuk disebut sebagai yang terbaik di antara yang terbaik, Anda masih akan menemukan talenta lebih mengagumkan yang pantas jadi pusat perhatian. Hal inilah yang membuat beberapa olahragawan ternama muncul sebagai “bintang” besar, apalagi jika ia mampu memperlihatkan kemampuan yang bahkan sulit untuk ditangkap nalar. Di NBA, kalimat ini tepat untuk menggambarkan Stephen Curry, Point Guard dari Golden State Warriors yang terkenal karena akurasi tembakan 3 point dan aksi assist-nya yang sulit untuk diprediksi. Seberapa hebatnya pemain yang satu ini? Cukup untuk membuat franchise game basket terbaik di industri game saat ini – NBA 2K bingung memproyeksikan kemampuannya!
Selayaknya game olahraga pada umumnya, NBA 2K tentu harus berjuang untuk menawarkan sensasi gameplay serealistis mungki. Tak sekedar dari sisi visual, animasi gerak, atau mekanik gameplay, tetapi juga dari proyek kemampuan masing-masing pemain. Namun apa yang bisa mereka terapkan di pemain lain ternyata tak bisa dilakukan di sosok Stephen Curry. Mengapa? Karena ia bisa dibilang, terlalu hebat. Simulasi yang dilakukan 2K dengan sosok Curry di versi game memperlihatkan performa yang lebih buruk daripada aksinya di dunia nyata.
Dalam wawancaranya dengan Forbes, Mike Wang – director gameplay untuk NBA 2K dengan jujur mengaku bahwa mereka saat ini masih bingung bagaimana caranya mengadaptasikan gaya bermain Stephen Curry ke versi video gamenya. Ia bahkan tak ragu menyebut Curry bisa masuk ke dalam kategori “curang” ketika berbicara soal kemampuan jump shoot-nya. Sebuah skill yang jadi masalah tentu saja, karena membuat usaha 2K untuk mendorong gamer untuk menempuh beragam strategi tembakan menjadi tak relevan.
Namun demikan, Wang menegaskan bahwa tim-nya akan bekerja lebih keras untuk memastikan Stephen Curry bisa tetap menjadi “seorang” Stephen Curry di seri terbaru NBA 2K di masa depan. Now that is new..
Source: Forbes