Bermain game di mana saja rasanya bukan hal baru di zaman serba canggih seperti saat ini. Berkat bantuan beragam perangkat serba kecil dengan kemampuan PC, seperti smartphone dan tablet, bermain game di mana saja dan kapan saja dapat terwujud. Namun, lain lagi bila Anda ingin bermain game “lebih serius,” seperti game berkaliber AAA. Untuk itu, Anda perlu persenjataan yang lebih berat, baik secara makna maupun harfiah.
Game kaliber berat memang tidak dapat sembarangan dimainkan di perangkat mobile. Biasanya, Anda perlu bantuan PC gaming untuk bisa main game. Akan tetapi sangat tidak mungkin Anda bisa membawa PC desktop ke mana saja untuk bermain game, misalnya ketika menunggu antrian dokter atau menunggu teman di cafe. Untuk itu, notebook gaming menjadi solusinya. Namun, notebook gaming kaliber berat ternyata memang seperti itu, yaitu benar-benar berat!
Dell Inspiron 15 7559 Gaming mencoba menengahinya dengan menawarkan solusi lebih ringan untuk bermain game. Menurut pihak Dell sendiri, notebook ini memang dirancang khusus untuk menghadapi game serius. Meskipun embel-embel “Gaming” tidak dapat ditemukan pada nama produk resminya, tetapi pemasaran Dell memang menekankan nama tersebut untuk tujuan konsumen mereka, yaitu untuk gamer. Sebelum melihat sehebat apa notebook ini ketika memainkan game, ada baiknya Anda mengetahui onderdil apa yang ada di balik kapnya:
- Prosesor: Intel Core i7 6700HQ@2.60 GHz
- RAM: 8 GB DDR3
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 960M GDDR5 4096MB
- Storage: 1 TB (HDD)
Bila menilik lebih jauh dari apa yang ditawarkannya, notebook gaming ini memiliki beberapa bagian yang sebaiknya bisa lebih baik. Misalnya, jumlah dan jenis memory yang, untuk ukuran bermain game terbaru, berada di zona belum recommended. Sedangkan untuk pemilihan jenis storage, yaitu hard disk, tentunya akan sedikit menghambat proses loading game alias menjadi semakin lama. Pemilihan graphics card dan prosesor kami rasa sudah cukup memadai, meskipun menurup pertimbangan kami notebook ini tidak dapat memainkan game terbaru di zona setting medium atau high. Semua itu dikemas ke dalam notebook relatif ringan dengan harga sekitar 19 jutaan.
Kelebihan yang menurut kami perlu diperhatikan dari notebook ini adalah penggunaan monitor resolusi 4K dengan ukuran 15″. Oleh sebab itu, kami akan mencoba memainkan game dalam dua resolusi, yaitu resolusi dengan frame rate mendekati 60 fps dan resolusi 4K. Sedangkan untuk game yang kami gunakan pada sesi kali ini, sama seperti PlayTest sebelumnya adalah Rise of The Tomb Raider, Call of Duty Black Ops 3, Assassin’s Creed Syndicate, The Witcher 3, dan Grand Theft Auto V. Mampukah notebook ini memainkan semuanya dengan nyaman? Silahkan Anda nilai sendiri!
Rise of The Tomb Raider
Keindahan grafis dari Rise of The Tomb Raider merupakan nilai jual tertingginya di PC, selain tentunya gameplay yang solid. Namun, semua keindahan itu akan dihilangkan dari layar permainan bila ia dimainkan pada setting terendah, yaitu Lowest. Pada notebook ini, Rise of The Tomb Raider dapat berjalan dengan cukup baik, tetapi tidak pada setting tinggi. Sebelum melihat lebih lanjut performanya, berikut spesifikasi minimumnya:
- Prosesor: Intel Core i3-2100
- Memory: 6 GB
- Graphics Card: NVIDIA GTX 650 2GB atau AMD HD7770 2GB
- Storage: 25 GB
Berkat scalability dari game ini, Anda dapat memainkannya di PC dengan konfigurasi lumayan rendah. Namun, harga yang perlu dibayar adalah setting grafis yang dapat digunakan. Pada notebook ini, setting yang dapat kami gunakan berada pada resolusi 1600×900 dengan setting grafis di Low. Untungnya, setting tersebut tidak ada pada Lowest, jadi kami masih dapat menikmati game ini dengan beragam efek grafisnya, meskipun minimum. Untuk mengetahui lebih lanjut setting yang kami gunakan, berikut screenshotnya:
Ketika menggunakan setting Low dan Antialiasing dimatikan, kami menemukan game ini dapat berjalan di kisaran 40 hingga 60 fps ketika berada di luar ruangan. Biasanya, nilai terendah terjadi ketika Lara berada di tengah hutan atau berada dekat dengan banyak obyek. Sedangkan ketika berada di dalam goa yang gelap, game menurun ke kisaran 45 hingga 55 fps. Artinya, game ini masih dapat dimainkan dengan nyaman dan baik pada setting ini.
Kemudian, kami meningkatkan resolusinya ke 4K. Setting yang kami gunakan tentu saja langsung diturunkan seminimum mungkin, yaitu pada Lowest. Pada setting ini, semua efek grafis hilang dan goa tidak gelap lagi. Kinerja notebook ini juga menurun drastis ke nilai 16 hingga 19 fps. Masih bisa dimainkan? Tentu saja bisa, bila Anda memang tidak masalah dengan grafis yang patah-patah. Namun, kami sarankan untuk memainkan game ini di resolusi yang nyaman saja, yaitu 1600×900.