Video game mungkin diciptakan dengan faktor kesenangan sebagai daya tarik utama. Walaupun demikian, bukan berarti mereka tak punya “standar” tersendiri yang hendak mereka capai atau bahkan pertahankan. Kita tak hanya berbicara soal kualitas, tetapi juga memastikan bahwa sudut pandang gamer yang muncul untuk setiap produk yang mereka hasilkan tetap positif.
Banyak strategi yang dilakukan, dari menawarkan game gratis di beberapa kesempatan, melemparkan diskon, terus berkomunikasi soal kebijakan yang akan ditempuh, hingga senantiasa melakukan update untuk performa yang lebih stabil. Salah satu cara yang lain? Memastikan tak ada satupun orang yang mereka usung, terlibat masalah pelik yang jadi sorotan masyarakat.
Hal inilah yang terjadi dengan semua game sepakbola yang tersedia di pasaran saat ini – Football Manager dari Sports Interactive, FIFA dari EA, dan PES dari Konami. Walaupun ketiganya bersaing di pasaran untuk merebut hati gamer, ketiganya tampaknya punya satu kesamaan – memastikan bahwa nama satu pemain – Adam Johnson tak lagi termuat di produk mereka. FIFA, PES, dan FM memutuskan untuk menghapus nama pemain Sunderland yang satu ini setelah ia diketahui telah terlibat aktivitas seksual dengan anak di bawah umur. Sesuatu yang menurut mereka, esensial.
PES sudah menendang pemain ini keluar, FM 2016 sudah mencabutnya dari squad di update Maret, dan FIFA tengah berjuang keras untuk menendangnya dalam waktu dekat ini.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah tindakan yang dilakukan tiga game sepakbola ini adalah sesuatu yang seharusnya atau bisa dibilang berlebihan?
Source: Eurogamer