Prejudice yang tidak akan pernah usai, terlepas dari beragam hasil penelitian yang sudah membuktikan sebaliknya, industri game dan gamer sendiri sebagai konsumen masih secara konsisten dilihat sebagai kelompok masyarakat “bermasalah”, dan seringkali dilihat sebagai sumber dari beragam fenomena sosial negatif. Salah satu alasan yang mengitari persepsi ini? Video game selalu diyakini membuat para penikmatnya menjadi makhluk anti-sosial dengan ketergantungan berat yang membuatnya sulit untuk berfungsi penuh, apalagi ketika hal ini terjadi di masa anak-anak dan remaja. Setidaknya hal inilah yang ingin dicapai oleh pemerintah Korea Selatan.
Korea Selatan memang terhitung menjadi kasus yang super unik. Statusnya sebagai salah satu negara dengan iklim E-Sports paling aktif di seluruh dunia justru menghasilkan masalah unik tersendiri. Dengan industri game yang diterima dan diperkenalkan sebagai bagian dari industri hiburan mainstream, game online – kompetitif dan kooperatif tumbuh begitu kuat di sana. Seberapa kuat? Cukup kuat untuk menarik pemerintah Korea Selatan untuk memastikan industri ini tidak menjadi bumerang bagi ketahanan nasional mereka mereka. Setelah sempat melarang para remaja berusia di bawah 16 tahun untuk mengakses game online pada jam-jam tertentu, kini sebuah rancangan undang-undang tengah diperjuangkan di parlemen.
Korea Selatan ingin memasukkan kegiatan online gaming dalam kategori yang sama dengan judi, narkotika, dan alkohol karena sifatnya yang dianggap berpotensi menghasilkan adiksi dalam kualitas setara, yang akhirnya berujung pada sikap anti-sosial. Rancangan tersebut saat ini sudah didukung oleh 14 wakil legislasi dari partai berkuasa. Jika peraturan ini lolos, Korea Selatan akan mengetatkan peraturan yang akan membatasi iklan yang bisa dilontarkan oleh publisher game online dan sekaligus memaksa mereka untuk menyumbangkan 1% dari total keuntungan untuk membangun yayasan penanggulangan adiksi.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer yang iri dengan perhatian “besar” yang dilontarkan pemerintah di Korea Selatan? Atau Anda termasuk gamer yang justru lega bahwa pemerintah kita – Indonesia ternyata tidak seketat ini?