Quantcast
Channel: Games – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Final Fantasy VII Remake Tak Sekedar Jual Nostalgia

$
0
0

FF 7 Remake first gameplay (34)

Nostalgia adalah kekuatan yang luar biasa. Jika seseorang punya keterikatan emosional yang begitu kuat pada sebuah objek, apalagi yang berhubungan dengan produk tertentu, maka mereka biasanya akan langsung meliriknya untuk sekedar menarik kembali memori masa lampau tanpa memerhatikan kualitas yang ada. Beberapa produk masa lampau, apalagi video game, mungkin tak bisa lagi dibilang menarik jika dibandingkan dengan standar masa kini. Ia akan hadir dengan visual yang kuno, mekanik gameplay yang terasa “basi”, hingga konten cerita yang mungkin tak lagi seberapa kuat. Namun bukan berarti publisher atau developer tak punya cara untuk mengeksploitasi rasa nostalgia tersebut untuk ekstra angka penjualan. Salah satunya adalah dengan merilis sebuah game Remaster atau bahkan Remake untuknya.

Salah satu game Remake yang paling ditunggu saat ini? Tentu saja Final Fantasy VII Remake dari Square Enix yang jadi kejutan di ajang E3 tahun lalu. Namun Yoshinori Kitase yang bertanggung jawab sebagai produser menegaskan bahwa game Remake ini tak akan sekedar menjual nostalgia. Berbicara dengan situs GameInformer, Kitase mengaku bahwa sekedar menjual nostalgia akan membuat FF VII Remake terasa membosankan. Anda mungkin akan membelinya untuk sekedar mengenang masa lalu, namun seiring dengan progress apalagi jika Anda sudah tahu jalan ceritanya, rasa ketertarikan Anda juga akan menurun. Oleh karena itu mereka ingin membuatnya lebih seimbang. Akan ada bagian di FF VII Remake yang terasa seperti nostalgia, sementara ada konten baru yang akan membuatnya tetap mampu membuat gamer merasa terkejut.

Kitase tak ingin sekedar menjual nostalgia untuk FF VII Remake. Ia yakin hal seperti ini akan membuat gamer kehilangan ketertarikan dalam waktu cepat, apalagi jika mereka sudah tahu cerita yang ia usung.
Kitase tak ingin sekedar menjual nostalgia untuk FF VII Remake. Ia yakin hal seperti ini akan membuat gamer kehilangan ketertarikan dalam waktu cepat, apalagi jika mereka sudah tahu cerita yang ia usung.

Kitase juga mengaku bahwa bukan perkara mudah untuk membawa FF VII hidup kembali dengan tampilan visual yang baru. Ia mengaku jadi tantangan tersendiri untuk mereka ulang ragam adegan ikonik FF VII klasik seperti tragedi Aerith atau ketika Cloud mengenakan pakaian perempuan, misalnya. Pendekatan visual yang lebih realistis membuat mereka harus berpikir kerasa bagaimana semua adegan ini bisa memenuhi apa yang diharapkan gamer.  Sementara dari sisi gameplay, Kitase menyebut mereka sebenarnya bisa saja menjual game ini kembali seperti versi klasiknya dengan sekedar perbaikan grafis. Namun ia merasa bahwa selama 20 tahun terakhir, ada banyak hal yang berubah.

Seperti yang kita tahu, Final Fantasy VII Remake juga akan dirilis dalam format episodik dengan cerita yang akan dipecah dalam beberapa seri terpisah. Sayangnya, Kitase sendiri belum bisa memberikan detail akan ada berapa banyak seri yang mereka persiapkan untuk merangkum kisah perjalanan Cloud dkk tersebut. Final Fantasy VII Remake baru dikonfirmasikan untuk Playstation 4, dengan tanggal rilis yang masih belum diumumkan.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Adegan apa yang paling Anda tunggu di remake FF VII ini?


Viewing all articles
Browse latest Browse all 14784

Trending Articles