Apa yang dilakukan oleh Hideo Kojima setelah ia berhasil keluar dari Konami? Seperti berusaha menghirup udara kebebasan yang tak bisa ia rasakan selama konfliknya dengan Konami bahkan sebelum MGS V: The Phantom Pain dirilis, ia langsung mengunjungi studio-studio raksasa di seluruh dunia. Bersama dengan Sony yang akan bekerjasama dengan studionya – Kojima Productions untuk proyek perdana, Kojima terlihat menikmati setiap momennya bertemu, berinteraksi, dan menguji ragam teknologi yang ditawarkan oleh studio-studio ini. Apa gerangan yang sebenarnya ia cari? Wawancara terbarunya di event Nordic Game akhirnya membuka tabir misteri tersebut. Ia ternyata tengah mencari engine untuk game terbarunya.
Kojima mengaku bahwa ia sebenarnya lebih memilih menggunakan engine sendiri untuk mengembangkan sebuah game, namun untuk judul pertama ini, ia akan menggunakan engine pihak ketiga. Ia tahu bahwa banyak gamer yang menantikan proyek perdananya selepas Konami ini dan engine pihak ketiga seperti ini akan membuat proses pengembangan menjadi lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, aksinya keliling dunia beberapa waktu yang lalu memang difokuskan untuk mencari engine game yang tepat. Ia sudah sempat mengunjungi DICE, Quantic Dream, dan Sucker Punch sebelumnya.
Ia menyebut bahwa engine game sebenarnya serupa dengan sebuah kekuatan magis yang melekat pada teknologi. Mengapa? Karena dengannya, developer bisa menjadikan mimpi banyak orang menjadi nyata. Kojima mengaku ia belajar banyak dari “jalan-jalan” ini, terutama soal membangun studio developer sendiri. Ia sadar ia harus mulai mencari lebih banyak karyawan, mencari kantor, mulai membangun organisasi, menggunakan teknologi terbaru, dan mulai menantang diri mereka sendiri.
Namun seperti biasa, Kojima sendiri belum angkat bicara soal game seperti apa yang akan ia racik atau engine apa yang akhirnya akan ia gunakan untuk membangunnya. Bagaimana dengan Anda sendiri? Engine apa yang Anda harapkan akan digunakan Kojima untuk proyek terbarunya nanti?
Source: Gamespot