Sebelum Anda memilih untuk bersikap skeptis terhadap judul artikel di atas, kami akan menyarankan Anda untuk membaca artikel ini lebih jauh. Artikel ini tentu saja tidak didesain untuk memercikkan api untuk memulai perang antara fanboy yang tak pernah JagatPlay dukung karena beragam alasan tidak rasional yang membuat argumennya seringkali berakhir tak punya kontribusi apapun. Sebelum kita berbicara lebih jauh, harus kami tegaskan pula, bahwa akan ada artikel “tandingan” dari perspektif sebaliknya minggu depan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Misi artikel toplist kali ini? Membantu Anda yang punya dana super terbatas dan akhirnya harus memilih satu dari beragam platfrom gaming yang Anda untuk memenuhi hasrat Anda. Karena seperti yang kita tahu, beberapa game eksklusif konsol, terutama di Playstation 4, mulai membuat banyak gamer PC sekalipun mempertimbangkan untuk punya platform ekstra untuk menikmatinya.
Tentu saja, konsol dan PC bukanlah sebuah mesin gaming yang sempurna. Masing-masing dari mereka punya kelebihan dan kekurangan yang layak untuk jadi bahan pertimbangan utama sebelum dipilih. Namun tak bisa dipungkiri, daya tarik khusus seperti inilah yang membuat masing-masing dari mereka muncul sebagai sebuah platform gaming unik yang menarik untuk dilirik. Konsol yang saat ini mendefinisikan tiga buah produk: Playstation 4 dari Sony, Xbox One dari Microsoft, dan Nintendo Wii U dari Nintendo, terlepas dari kelemahan performa yang ada, didukung dengan beragam alasan yang membuat mereka berakhir jadi produk yang lebih menarik daripada PC yang jelas-jelas punya kemampuan lebih baik.
Jadi, jika Anda termasuk gamer dengan dana terbatas yang masih menimbang matang untuk memilih sebuah platform gaming, ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin harus lebih mempertimbangkan konsol sebagai alternatif utama daripada PC. Apa saja alasannya? Ini dia list alasan versi JagatPlay:
-
Kemudahan
Salah satu hal yang membuat konsol menarik, terutama di mata gamer yang tak ingin terlalu repot dengan urusan teknis, adalah kemudahan yang ia tawarkan. Berbeda dengan PC dimana Anda dituntut untuk mengerti setidaknya spesifikasi yang ada untuk membangun sebuah rig yang bisa diandalkan untuk menjalankan game-game teranyar, konsol didesain sebagai sebuah mesin super praktis. Yang Anda butuhkan? Mesin, beli game yang ingin Anda mainkan, masukkan ke dalam mesin, tunggu update patch jika ada, dan voila! tinggal Anda mainkan. Anda tak perlu memikirkan hal-hal lainnya. Sebagai sebuah mesin gaming, konsol menawarkan kemudahan seperti ini.
-
Stabilitas
Salah satu keunggulan lain yang mungkin jarang sekali diperhatikan adalah stabilitas. Memang untuk game-game teranyar, konsol bahkan tak bisa menjamin sebuah game yang baru dirilis ke pasaran bisa berjalan di 1080p 60fps. Terkadang, ia berakhir hanya bisa dimainkan di framerate dan resolusi yang lebih rendah. Namun pendekatan seperti ini menjamin sesuatu kelebihan yang lain, sebuah sesi gaming yang jauh lebih stabil. Dengan spesifikasi yang sama untuk semua produk yang tersedia di pasaran, developer tentu sudah punya standar apa yang harus mereka lakukan untuk memastikan produk teranyar mereka berjalan sestabil mungkin di konsol. Kita berbicara soal penurunan framerate yang sekalipun terjadi, tak akan berakhir signifikan. Sesi gameplay terasa lebih mulus tanpa masalah teknis. Berbeda dengan PC yang punya dihiasi dengan ragam spesifikasi yang harus difasilitasi oleh developer game, bukan tak mungkin beberapa konfigurasi berakhir dengan hasil yang ternyata tak sebaik yang diharapkan.
-
Fokus Dev. 3rd Party
Mau diakui atau tidak, konsol tetaplah “ladang uang” developer dan publisher game saat ini. Walaupun performa Playstation 4, Xbox One, dan Nintendo Wii U tak lagi bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi PC yang meningkat signifikan selama beberapa tahun terakhir ini, konsol tetap jadi pasar utama banyak developer third party. Hasilnya? Fokus utama pengembangan tetap satu – memastikan game mereka berjalan dengan baik terlebih dahulu di konsol, sestabil mungkin, baru kemudian memikirkan cara port ke PC dengan ekstra peningkatan visual di dalamnya. Developer yang memisahkan proses pengembangan game antara versi konsol dan versi PC bisa dihitung dengan jari sehingga proses port ini masih jadi prioritas untuk menghemat sedikit uang. Hasilnya? Bukan sesuatu yang aneh jika melihat bahwa konsol dengan performa terbatas ternyata mampu menangani sebuah game rilis terbaru dengan lebih baik, sementara versi PC-nya berakhir berantakan. Contoh paling jelas? Batman: Arkham Knight. Memang kasus seperti ini tak sering terjadi, tapi potensi resikonya tetaplah ada.
-
Mesin Gaming Ruang Tamu
Ada beberapa jenis gamer di luar sana, mungkin termasuk Anda, yang ingin bersantai dengan nyaman di sofa ruang tamu, melihat televisi dari jarak cukup jauh, mengambil kontroler dan langsung “tancap gas” dengan game yang ingin ia mainkan. Hal ini sendiri bukan sesuatu yang mudah dicapai dengan PC. Walaupun tersedia PC dengan ukuran lebih kecil saat ini dan program seperti Steam Big Picture yang memungkinkan navigasi menu yang lebih menyenangkan via kontroler di PC, sensasi kenyaman bermain di ruang tamu tetap tak akan sebaik konsol. Apalagi jika Anda termasuk gamer “narsis” yang senang berbagi hasil screenshot atau video yang di PC butuh menggunakan aplikasi lain, di konsol Anda bisa mengakses segala sesuatunya dengan tetap bersantai di sofa Anda. Untuk mesin gaming seperti ini, konsol masih jadi raja yang sulit untuk ditundukkan.