Keraguan, ini adalah pikiran yang sempat terlintas di otak kami setelah Bethesda akhirnya mengumumkan kelahiran kembali seri Doom dengan screenshot dan trailer demo gameplay yang ada. Walaupun Bethesda terhitung berhasil melakukan keajaiban dengan Wolfenstein lewat “The Old Order” dan “The New Blood” yang di mata kami berakhir jadi kejutan yang fenomenal, DOOM terlihat begitu generic. Apakah sebuah game yang berusaha menawarkan sensasi gameplay klasik seperti game FPS masa lalu masih punya ruang untuk berhasil di tengah gempuran game-game action yang kini mulai berjuang melebur banyak elemen gameplay untuk sensasi yang lebih kompleks? Kekhawatiran itu juga semakin menguat setelah impresi masa beta yang berfokus di sisi multiplayer ternyata berakhir tak menyakinkan. Namun keraguan tersebut berubah ketika DOOM akhirnya dirilis ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tampaknya sudah punya sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan oleh DOOM. Berbeda dengan keraguan kami di awal bahwa ia akan mampu menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda, DOOM ternyata berhasil tampil super menarik lewat eksekusi mode single player-nya yang pantas untuk diacungi jempol. Bethesda dan Id Software seolah berhasil menciptakan sebuah produk yang tak hanya menarik untuk gamer yang sudah sempat mencicipi sebuah seri DOOM sebelumnya tetapi juga gamer “muda” yang baru hendak mengenal franchise yang punya sejarah cukup panjang ini. Sementara dari sisi visual, untuk versi konsol yang kami cicipi di Playstation 4, ia cukup memanjakan mata dengan framerate 60fps yang menurut kami, jadi salah satu keputusan terbaik yang diambil oleh Bethesda itu sendiri.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh DOOM? Mengapa kami hanya menyertakan emoticon “\m/” untuk menjelaskan sensasi yang ia tawarkan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
Jadi, apakah ini adalah sebuah seri reboot atau sekuel? Untuk sementara ini, sulit untuk diputuskan. Karena walaupun hanya mengusung nama “DOOM” saja tanpa embel-embel angka di dalamnya, ada kesan bahwa dasar cerita yang dibangun juga mengakar pada sosok karakter utama – Doom Guy yang sama dengan seri DOOM 1 & 2. Anda mendapatkan referensi cerita yang muncul dari seri-seri lawas tersebut, reaksi para Iblis yang sudah takut padanya sejak awal permainan, dan juga timeline cerita yang jika diperhatikan seksama memang sesuai dengan apa yang terjadi di dua seri pertama tersebut. Berita baiknya? Anda tetap bisa menikmatinya sebagai sebuah seri terpisah dan Bethesda sendiri menyebutnya lebih ke sebuah seri reboot.
DOOM tetap menawarkan kombinasi plot antara setting futuristik dan kekuatan supranatural. Untuk mencari sumber daya yang lebih baik, UAC (Union Aerospace Corporation) membangun sebuah markas di Mars. Solusi yang mereka temukan? Sumber yang tak pernah Anda prediksi sebelumnya, sebuah energi bernama “Argent” yang mereka panen langsung dari neraka. Namun ternyata, teknologi tak akan bisa memenuhi godaan para iblis yang ceritanya sudah menyebar dari masa lampau. Mereka yang terpengaruh pun mulai tak lagi sekedar “tertarik” untuk menambang lebih banyak energi Argent, tetapi juga meneliti para iblis yang tinggal di neraka dan berhadapan dengan mereka. Hingga mereka menemukan satu peti makam yang dikurung dengan begitu banyak runes di atasnya.
Maka mau tidak mau, pertambangan energi Argent ini juga berakhir jadi sebuah portal yang tak hanya memungkinkan manusia masuk ke neraka, tetapi juga beragam iblis dari neraka untuk masuk ke dunia. Di tengah kehancuran UAC yang penuh darah dan kematian, karakter utama yang kita gunakan – Doom Guy – yang selama ini tertidur di dalam peti yang berhasil diangkat dari neraka tersebut tiba-tiba bangun. Bersenjatakan sebuah pakaian khusus bernama Praetor Suit, Doom Guy pun kembali beraksi. Ia berusaha membuktikan kembali apa yang membuat para iblis dari Neraka begitu takut padanya di masa lalu, sekaligus menyelamatkan UAC dari malapetaka yang lebih besar lagi.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan UAC? Siapa pula yang bertanggung jawab hingga para iblis ini berhasil melompati dimensi dan menyerang Mars? Tantangan seperti apa yang harus dihadapi oleh Doom Guy kita? Jawaban dari semua pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan DOOM ini.