Apa yang menjadi kunci utama bagi sebuah game berbasis multiplayer untuk dinikmati? Tak hanya proses balancing yang harus terus diubah sesuai dengan feedback gamer dan game itu sendiri untuk atmosfer kompetitif yang lebih sehat ataupun konten baru yang berkala hadir, ia juga harus bebas cheater. Sudah jadi rahasia umum bahwa banyak game multiplayer yang hancur berantakan hanya karena ketidakberanian sang developer untuk menghukum mereka yang berani memanfaatkan celah yang ada. Semakin gila dan tak terkendali aksi cheater, semakin malas mereka yang masih bertahan jujur untuk terus bermain, semakin cepat pula sebuah game multiplayer menemui “ajalnya”. Blizzard memahami hal itu dan sudah menerapkan kebijakan anti-cheater tanpa kompromi untuk game shooter terbarunya – Overwatch. Namun tak ada yang memprediksi bahwa hasilnya akan “sekejam” ini.
Dilaporkan oleh situs gaming – PC Gamer, salah satu user yang berusaha mengakali sistem keamanan Overwatch akhirnya menuai konsekuensi yang selama ini didengungkan oleh Blizzard. Blizzard ternyata tak hanya mengunci akun Anda saja untuk menikmati Overwatch, tetapi juga dari sisi perangkat keras. Di-ban di hari pertama karena program cheat, usahanya untuk membeli copy game kedua tanpa cheat ternyata juga berujung ban. Dia membeli lagi untuk ketiga kalinya dengan menghapus semua data Overwatch dan launcher secara penuh, dan mendapatkan hukuman yang sama. Usaha keempatnya dengan mengganti perangkat keras seperti hard-drive, MAC address, BiosDate, sampai VPN tak juga tak menghasilkan apapun. Ia tetap di-ban dari Overwatch.
Blizzard belum buka mulut soal mekanisme ban mereka, namun sejauh ini ia cukup efektif untuk menangkap lebih dari 1572 pemain, hanya dari region China sendiri. Jadi, jika Anda termasuk gamer yang menikmati Overwatch di PC dan mulai tergoda untuk menggunakan cheat, semoga pelajaran dari user yang satu ini cukup untuk membuat Anda berpikir kembali.
Source: PC Gamer