Bergairahnya scene game indie di industri game memang jadi sebuah fenomena yang pantas kita rayakan. Mengapa? Karena berbeda dengan game-game raksasa yang biasanya sangat berorientasi pada bisnis, game-game indie biasanya masih membuka ruang yang cukup luas untuk eksperimen beragam konsep yang belum pernah ada sebelumnya. Maka Anda bertemu dengan game-game seperti Her Story, Dragon – That Cancer, hingga yang super absurd tetapi juga memesona di saat yang sama sekelas Stanley Parable. Namun untuk urusan genre platformer, “kerasnya” pesona Limbo dari atmosfer dunia hingga mekanik gameplay yang ditawarkan membuat popularitas PlayDead meroket secara instan. Tak heran jika banyak yang menantikan kehadiran proyek terbaru mereka – Inside.
Namun ada satu lagi langkah yang menurut kami berhasil membuat Inside berakhir jadi sebuah game yang begitu menarik perhatian. Tak seperti banyak game racikan developer lain yang biasanya sudah diperkenalkan sejak jauh-jauh hari dan terus mendapatkan detail seiring waktu berjalan, Inside berhasil mempertahankan bungkus misterinya sejak pertama diperkenalkan 2 tahun lalu tanpa banyak detail dibagikan kepada publik. Yang Anda, saya, dan semua gamer seluruh dunia tahu hanyalah ia berkisah tentang perjalanan seorang anak ke dalam sebuah laboratorium raksasa dengan proyek rahasia yang menyeramkan. Seperti halnya Limbo, atmosfer yang begitu kelam dan mengundang lebih banyak pertanyaan jadi nilai jual utama. Ada rasa penasaran untuk mencari tahu apa yang sebenarnya yang tengah terjadi.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Inside ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menawarkan misteri tanpa jawaban? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Anda yang sudah sempat memainkan Limbo di masa lalu tampaknya sudah familiar dengan cara PlayDead “bekerja”. Developer yang satu ini memang terkenal tak pernah menawarkan plot secara eksplisit, dengan dukungan dialog atau ragam scene sinematik misalnya. Mereka lebih mendorong Anda untuk mencari tahu apa yang hendak mereka sampaikan lewat animasi karakter, reaksi yang mereka perlihatkan, dan akhirnya – cerita apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Jadi, plot seperti apa yang ditawarkan oleh Inside ini? Bahkan hingga saat review ini ditulis, dengan beberapa pencarian yang sempat kamii lakukan, tak ada yang tahu pasti apa yang sebenarnya game ini tawarkan. Yang Anda tahu, Anda berperan sebagai seorang anak kecil yang seperti tengah terjebak di situasi dunia post-apocalyptic yang rumit. Terlepas dari bentuk Anda yang manusiawi, entah mengapa, Anda jadi target sekelompok orang yang sepertinya melakukan sebuah eksperimen rahasia untuk kepentingan yang juga tak jelas. Semakin dalam Anda masuk ke dalam badan penelitian ini, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Anda bertemu dengan banyak hal yang tak akan pernah Anda perkirakan sebelumnya.
Apakah Anda akan punya kesimpulan yang jelas setelah berhasil menyelesaikan game yang hanya berdurasi sekitar 3-4 jam ini? Sayangnya tidak. Seperti halnya kami, besar kemungkinan Anda juga akan memanen lebih banyak pertanyaan dan misteri yang kemudian tumbuh menjadi lebih banyak teori dan spekulasi. Namun satu hal yang menarik, ini adalah jenis game yang akan berakhir membuat Anda berusaha mencari lebih banyak informasi, terlibat dalam ragam diskusi, dan kemudian menarik kesimpulan apa yang sebenarnya terjadi. Apakah Inside akan memukau semua jenis gamer? Untuk Anda yang mencari sebuah gam dengan konklusi jelas di sisi plot, ini sudah jadi catatan tersendiri.