Pada tanggal 29 Juli 2016 lalu, tepatnya di 18th Ani-Com Games HK 2016 (ACGHK 2016), kami mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Kazunori Yamauchi, CEO Polyphony Digital dan juga Producer dari game simulasi balapan Gran Turismo Sport. Sebelum wawancara dengan Yama-san dimulai, ia juga menyempatkan diri untuk memperlihatkan fitur apa saja yang akan ditemui di Gran Turismo Sport nantinya, yang menurut kami sangat menarik untuk diketahui bersama.
Pertama tentu saja Gran Turismo Sport akan menampilkan visual yang jauh lebih baik dari Gran Turismo sebelumnya. Pada saat game ini dirilis nanti, telah disiapkan 140 mobil dengan detail dan kualitas visual kelas atas, dan semuanya dapat dimainkan oleh gamer. Semua mobil tersebut juga memiliki keseimbangan yang tepat, mengingat game ini ditujukan untuk e-sports secara online.
Setidaknya ada 15 lokasi track dan 27 layout untuk dimainkan di dalam Gran Turismo Sport nantinya. Semuanya dirancang dan dibuat dengan detail yang tinggi, bukan hanya secara visual tetapi juga kemiripannya dengan lintasan aslinya. Pemain juga akan menemukan track pasir selain lintasan aspal.
Satu hal yang ditonjolkan pada Gran Turismo Sport adalah “semua orang bisa balapan.” Artinya, Gran Turismo Sport akan dapat dikendarai oleh pemula hingga veteran. Itu sebabnya game ini memberikan sekolah mengemudi serta ulasan lintasan disertai komentar. Selain memacu kendaraan dengan cepat, pemainnya juga akan dinilai berdasarkan sikapnya ketika mengemudi. Jadi, orang yang mengemudi dengan kasar, misalnya menabrak mobil di depannya atau memotong jalur, maka akan dipisahkan dengan pemain yang menuruti peraturan.
Selain sebagai game balapan, Gran Turismo Sport juga menekankan sisi sejarah dari kendaraan. Itu sebabnya ada musium kendaraan yang sangat menarik untuk gamer pecinta mobil. Mobil tersebut juga dapat difoto melalui Photo Mode, dengan begitu banyak efek dan data yang dapat dimanipulasi, termasuk mengubah waktu, exposure, fokus, hingga membuat mobil terlihat seperti bergerak.
Untuk fitur e-sport, game ini nantinya akan memiliki kejuaraan antarnegara, antarpabrikan mobil, hingga kejuaraan dunia Gran Turismo, yang juaranya akan diberikan piala bersamaan dengan kejuaraan dunia balapan FIA sungguhan! Itu sebabnya pada Gran Turismo Sport dapat ditemukan fitur untuk mengambil izin pembalap yang benar-benar dilisensi oleh FIA! Sayangnya, saat ini Indonesia masih belum termasuk ke dalam negara yang mendukungnya.
Beralih ke wawancara dengan Yama-san, muncul beberapa pertanyaan menarik. Antara lain adalah kemampuan VR dari Gran Turismo Sport, melihat sudah munculnya PSVR. Ternyata, Gran Turismo Sport memang sudah mendukung PSVR dan bisa langsung menggunakan fitur VR tersebut! Muncul pula kekhawatiran mengenai fitur e-sport dari game ini. Untuk pemain yang tidak ingin terlibat dalam e-sport, Yama-san memberikan jaminan gamer dapat pula bermain secara offline, melalui mode Campaign yang memiliki 115 misi untuk dijalankan, serta mode Arcade. Bahkan Yama-san mengatakan sebenarnya porsi e-sport dari Gran Turismo Sport bukan dominan dan akan memberikan kesan seperti seri Gran Turismo terdahulu.
Bagi gamer yang memang ingin menekuni e-sport, terutama ingin merasakan balapan secara profesional, Yama-san menjamin mereka akan dapat menikmatinya dengan sempurna. Sebab, mereka tidak akan bertemu dengan pemain yang “kasar” berkat adanya Advanced Matchmaking System. Sistem tersebut akan menyertakan variabel sikap pemain ketika balapan. Bila ia sering melakukan pelanggaran dan kekasaran, maka ia tidak akan dimasukkan ke dalam klasemen yang sama dengan pembalap profesional.
Menyoroti kemudahan Gran Turismo Sport untuk dimainkan, kami juga sempat merasakan sendiri pada pameran ini. Bermain di kokpit yang dirancang untuk memainkan Gran Turismo Sport oleh Playstation; berbekal TV Bravia layar lebar, kemudi Thrustmaster, dan jok balapan yang begitu nyaman, kami menemukan memang benar game ini lebih mudah dikuasai. Menunggu game ini rilis pada 15 November nanti pastinya akan menjadi penantian yang sangat berarti!