Drama, drama, dan drama, tak ada lagi kata yang lebih tepat untuk menjelaskan kondisi pertempuran antara sistem keamanan game terbaik saat ini – Denuvo dengan para kelompok peretas selama empat hari terakhir ini. Dimulai dengan Voksi yang berhasil menemukan exploit untuk menembus celah keamanan yang ada, perlawanan balik Denuvo berakhir mematikannya hanya tiga hari sejak ia dirilis. Voksi sendiri puas bahwa metodenya berhasil menarik tak lebih dari 600.000 gamer dari seluruh dunia yang langsung mencicipi hampir semua game Denuvo yang ada. Akhir dari Voksi bukan akhir dari scene ini. CPY – peretas yang juga sempat membobol Denuvo generasi pertama di masa lalu tiba-tiba kembali dan menawarkan crack sesungguhnya untuk Rise of the Tomb Raider.
Metode CPY saat ini memang menjadi yang terdekat dengan apa yang kita kenal soal game bajakan. Offline, tanpa perlu terhubung dengan Steam, dan menawarkan performa yang cukup stabil. Namun menariknya? CPY ternyata bukan satu-satunya yang bisa menundukkan Denuvo saat ini. Voksi mengklaim bahwa ia sebenarnya punya exploit satu lagi yang akan punya efek yang sama dengan sebuah “nuklir” untuk Denuvo. Walaupun tak menjelaskan detailnya seperti apa, namun exploit ini akan cukup untuk membuat server yang membaca lisensi harus berhenti, semua hal harus dibangun kembali dari awal, dan kemudian diatur hanya untuk menghidupkannya kembali.
Satu-satunya detail yang dibagi adalah bahwa exploit “nuklir” ini sebenarnya hanyalah variasi dari exploit sebelumnya, namun tak akan dengan mudah di-patch. Hingga pada titik dimana perusahaan sekelas Denuvo pun akan merasa kesulitan untuk mengembalikan kondisi ke titik awal. Sayangnya, Voksi saat ini tak tertarik untuk melepasnya dan lebih memilih untuk menyimpannya terlebih dahulu.
Apakah “nuklir” ini memang sekuat yang kita bayangkan? Ataukah ini akan jadi klaim omong kosong yang dilemparkan untuk sekedar menakut-nakuti Denuvo? Kita tunggu saja.