Impresi pertama adalah sesuatu yang penting, Anda pasti sering mendengar pernyataan ini. Ketika Anda berusaha mengenal lawan jenis misalnya, penampilan menarik adalah salah satu kunci untuk setidaknya untuk memicu rasa ketertarikan di awal. Hal yang sama juga sebenarnya juga terjadi di industri game. Oleh karena itu, tak sedikit game-game yang kemudian melemparkan trailer pertama yang super bombastis dan kemudian berakhir tak mampu menawarkan kualitas yang sama di versi final. Screenshot yang dipermak sedemikian rupa juga jadi andalan untuk membuat hype mengitari sebuah game tertentu semakin kuat. Namun untuk sebuah impresi pertama, seperti halnya di dunia nyata, nama adalah hal yang paling esensial. Mengapa? Karena untuk Anda yang tak familiar, nama saja seharusnya sudah cukup untuk memberikan sedikit gambaran konten seperti apa yang Anda dapatkan.
Sebagai contoh? Battlefield atau Call of Duty, misalnya. Namanya sendiri seolah sudah merepresentasikan atmosfer gameplay seperti apa yang akan Anda dapatkan, yang jelas akan berpusat pada pertempuran dengan cita rasa militer. Atau game-game seperti Doom atau Mass Effect yang memang butuh waktu untuk dicerna, namun berakhir dengan konten yang memang relevan dengan apa yang mereka jadikan sebagai judul. Namun jika ingin ditelaah lebih jauh, sebenarnya ada banyak game judul di luar sana yang bisa dibilang absurd, tak masuk akal, dan bodoh. Tak hanya tak merepresentasikan apa yang ia tawarkan dalam konten, nama-nama ini juga tak masuk akal untuk dicerna dalam bentuknya sendiri. Judul yang cukup untuk membuat gamer yang tak mengerti bingung apa yang sebenarnya ia tawarkan.
Inilah game-game dengan judul super absurd dan bisa dibilang “bodoh” untuk ukuran franchise populer sekalipun, karena namanya sendiri yang tak masuk akal dan tak mendeskripsikan dengan jelas apa yang sebenarnya ia tawarkan. Sebagian besar darinya memang mengakar dari franchise racikan developer Jepang yang sepertinya punya “kebiasaan” untuk melahirkan game-game dengan judul seperti ini.
Lantas, dari semua game dengan judul aneh dan absurd di industri game, game-game mana saja yang menurut kami pantas mendapatkan predikat sebagai yang “Terbodoh”? Berikut adalah list versi JagatPlay:
-
Bravely Default
Mungkin banyak yang memujinya sebagai salah satu franchise JRPG “baru” Square Enix yang berhasil menangkap cita rasa klasik genre ini dengan baik, tetapi juga berhasil memperkuatnya dengan karakter dan cerita yang kuat. Namun bisa dibilang, tak akan ada yang akan memujinya karena namanya yang absurd. Namanya mungkin berhubungan dengan dua command dalam game – Brave dan Default yang tersedia, namun Square Enix sendiri menyebut bahwa Bravely Default sebenarnya berarti keberanian untuk mengikuti insting dan bukan perintah. Datang dari mana arti ini? Tak ada yang tahu. Namun dengan bahasa Inggris dimana Default bisa berarti gagal bayar dalam istilah ekonomi, judul game ini memang sulit ditangkap nalar. Bravely Default = gagal bayar utang dengan berani? C’mon Square Enix.
-
Final Fantasy
Nama yang absurd di saat rilis barat memang bisa terjadi karena kesalahan translasi yang buruk, seperti Biohazard dari Capcom Jepang yang berakhir jadi Resident Evil di tangan Capcom Amerika. Namun tak sedikit yang namanya juga berasal dari developer asli game itu sendiri, seperti proyek JRPG terkuat Square Enix – Final Fantasy. Di awal kelahirannya, nama ini memang relevan, karena Final Fantasy merupakan penentu apakah Squaresoft di kala itu akan berlanjut atau mati sebagai developer game, makanya ia disebut sebagai “Fantasi Terakhir”. Namun begitu Squaresoft bangkit, mereka tak mengubah namanya dan terus merilis seri baru Final Fantasy hingga seri kelima belas yang akan meluncur dalam dua bulan ke depan. Sebuah fantasi terakhir yang terus berlanjut? Bahkan konten yang ia tawarkan juga tak selalu menyentuh tema soal sebuah fantasi terakhir di dalamnya. Ini seperti menonton sebuah film seri yang mengklaim bahwa episode 11 adalah episode terakhir dan menemukan 15 minggu setelahnya, judul “Final Episode – Episode 15”.
-
Metal Gear Solid
Membayangkan nama Metal Gear saja sebagai sebuah franchise memang bukan sesuatu yang pantas untuk dipermasalahkan. Terlepas dari betapapun anehnya, nama “Metal Gear” masih memuat elemen yang cocok dengan sebuah robot mecha bipedal yang mampu menembakkan nuklir darimanapun. Masalahnya muncul ketika ia menambahkan nama “Solid” di dalamnya. Bagi yang sudah memainkan gamenya, kata “Solid” dan keterkaitannya dengan nama si karakter utama – Solid Snake mungkin membuatnya terasa lebih rasional. Namun bagaimana jika Anda seorang gamer yang baru hendak tertarik? Maka nama Solid ini seolah memberi sinyal bahwa di luar sana, Anda juga akan bertemu dengan dua jenis Metal Gear yang lain – Liquid dan Gas. Bahwa senjata nuklir bipedal raksasa ini tak hanya tersedia dalam bentuk padat saja, tetapi juga cairan dan gas. Dan Anda pun mulai bingung dengan dua versi istilahnya.
-
Infinite Undiscovery
Dari semua judul yang masuk ke dalam list JagatPlay kali ini, game racikan tri-Ace untuk Xbox 360 – Infinite Undiscovery mungkin secara struktur berakhir paling membingungkan, terlepas dari ia merupakan usaha awal Microsoft untuk menangkap pasar Jepang di kala itu. Jika Anda berusaha bertanya pada diri Anda sendiri, kedua kalimat tersebut merupakan dua buah kombinasi yang membuat pengertian menjadi begitu kompleks. Infinite berarti tak terbatas, sementara Discovery berarti penemuan. Undiscovery? Menghilangkan yang sudah ditemukan? Tak ada yang tahu apa maksud dari Undiscovery di sini. Karena jika diartikan secara harfiah, makan Infinite Undiscovery bisa berakhir menjadi penghilangan penemuan yang tak terbatas? Sang kreator sendiri sempat menyebut bahwa Infinite Undiscovery sebenarnya berarti Infinite Discoveries of the Unknown, yang jika diterjemahkan berakhir jadi penemuan tak terbatas dari sesuatu yang kita tak tahu? Kita sudahi saja sampai di sini.