Sebuah masa depan yang sudah lama kita nantikan akhirnya tiba. Sebuah konsep yang hanya sempat kita kagumi lewat beragam media-media seperti buku atau film yang memuat konten sci-fi dekade yang lalu kini berakhir jadi produk komersial yang bisa kita jajal secara langsung. Benar sekali, kita berbicara soal Virtual Reality yang kini ditawarkan dengan ragam produk headset. Ada produk yang cukup diantisipasi sejak beberapa tahun lalu seperti Oculus Rift, hingga produk lebih baru dengan pemetaan ruang yang lebih baik seperti HTC Vive dari HTC dan Valve. Namun yang menarik? Konsol ternyata tak mau ketinggalan hal yang sama. Adalah Sony Interactive Entertainment yang pertama memperkenalkan produk VR mereka untuk Playstation 4 yang kini punya pangsa pasar terluas untuk persaingan generasi platform saat ini. Produk sama yang akhirnya tiba di tangan kami.
Menghadirkan sebuah produk Virtual Reality untuk sebuah perangkat yang notabene bahkan tak punya performa yang luar biasa sudah jadi pencapaian tersendiri. Mengapa? Karena perangkat VR di PC saat ini tak hanya membutuhkan PC dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan menyita uang, tetapi juga fakta bahwa harga headset itu sendiri bisa menyentuh angka belasan juta Rupiah di Indonesia. Sebuah investasi yang bisa dibilang rasional sebagai early adopter teknologi baru yang memang tidak murah. Sony menawarkan harga yang jauh lebih terjangkau dengan barisan rilis game awal yang lebih solid. Puluhan game VR menemani rilisnya di bulan Oktober kemarin dan diikuti beberapa proyek selanjutnya yang cukup padat hingga akhir tahun ini. Ini adalah awal yang baik.
Namun tentu saja, harga lebih terjangkau dan performa Playstation 4 original yang tak seberapa dibandingkan PC mengharuskan ada begitu banyak kompromi. Dari gamenya sendiri, resolusi dan penurunan kualitas visual menjadi keharusan untuk memastikan game-game ini bisa berjalan di setidaknya 90Hz, framerate minimal untuk memastikan pengalaman VR Anda tak berakhir jadi pengalaman yang tak mengasikkan sama sekali.
Pertanyaannya kini, apakah hal ini berpengaruh? Apakah penurunan tekstur dan visual ini jadi sebuah bumerang untuk Playstation VR? Ataukah, teknologi ini akan berakhir memukau Anda sampai Anda tak lagi peduli banyak soal hal teknis tersebut? Percaya atau tidak, hal kedua lah yang kami rasakan.
The Headset
Sebagai gamer dengan kepala yang berukuran cukup besar dan berkacamata, Playstation VR adalah “surga” yang menenangkan. Sony sepertinya memikirkan betul bahwa hampir sebagian besar gamer punya probabilitas kerusakan jarak pandang karena terus-menerus berhadapan dengan layar kaca, dan memastikan Anda tak akan berhadapan dengan masalah karenanya.
Dengan dua tombol yang disematkan, dimana satunya untuk memajukan dan memundurkan layar, dan satu tombol di belakang untuk memanjangkan penahan kepala, Anda yang menggunakan kacamata tak akan bermasalah sama sekali. Ia tak terasa menekan frame kacamata Anda sama sekali, memungkinkan Anda untuk menikmatinya sama maksimalnya dengan gamer yang tak berkacamata. Namun Anda harus sedikit berhati-hati, karena walaupun kami sendiri belum merasakannya (dan semoga tidak), bentuk frame kacamata tertentu yang didorong terlalu dalam bisa berakhir justru menggores lensa Playstation VR, yang tentu saja fungsinya sangat esensial.
Yang perlu dikhawatirkan tentu saja management kabel. Berita baiknya? Anda tak perlu pusing untuk memasang kabel mana ke mana ketika pertama kali mengeluarkan perangkat ini dari kotaknya. Ada instruksi jelas dengan gambar yang begitu eksplisit, lengkap dengan penomoran kabel, hingga Anda yang tak terlalu paham masalah teknis sekalipun bisa menikmatinya secepat mungkin. Memang ada banyak kabel yang harus melintang di sana-sini, apalagi dari fakta bahwa ia juga memiliki sebuah kotak processing unit yang memang harus terpasang. Untungnya, fakta bahwa ia tak seperti Vive yang menuntut banyak gerakan, membuatnya tak jadi masalah besar. Anda hanya perlu meletakkan kabel ini di depan tubuh Anda, dan sejauh kami mencicipinya, hampir sebagian besar game tak akan memuat konten yang bisa membuat Anda tersandung dan sejenisnya. Anda hanya perlu berdiri statis dengan sedikit gerakan ke kiri, kanan, dan depan di depan PS Camera Anda, dan itu sudah akan memenuhi hampir kebutuhan semua game PSVR saat ini.
Lantas, bagaimana dengan spesifikasinya sendiri? Inilah spesifikasi headset untuk PSVR:
Headset
- Display: OLED
- Display Size: 5.7 inches
- Resolution: 1920 x RGB x 1080 (960 x RGB x 1080)
- Refresh Rate: 120hz, 90hz
- Field of View: Approx. 100 degrees
- Microphone: Integrated
- Sensors: Accelerometer, gyroscope
- Connection: HDMI, USB
External Dimensions / Mass
- VR headset: Approx. 187×185×277 mm (width × height × length, excludes largest projection, headband at the shortest). Approx. 610g (excluding cable).
- Processor unit: Approx. 143×36×143 mm (width × height × length, excludes largest projection). Approx. 365g.