10 tahun. Jangka waktu sama yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk berganti Presiden selama dua kali, Ubisoft untuk merilis kurang lebih 16 seri Assassin’s Creed, dan JagatPlay yang bahkan baru beranjak eksis. 10 tahun bukanlah waktu yang terhitung cepat, apalagi membicarakan sebuah game yang begitu diantisipasi. Ia pertama kali diperkenalkan dalam sebuah teaser pendek yang secara aktif mendapatkan detail baru, tiba-tiba tenggelam, sempat dirumorkan mati, dan kemudian hidup kembali dalam kepemimpinan yang berbeda dan judul yang akhirnya menyandang angka utama franchise JRPG raksasa yang sudah menyihir jutaan gamer di seluruh dunia ini. Benar sekali, kita tengah membicarakan Final Fantasy XV. Game yang akhirnya, tiba di tangan.
Kesan Pertama
Indah, adalah kata pertama yang mungkin akan meluncur dari mulut Anda ketika pertama kali bertemu dengan Final Fantasy XV ini. Lupakan sementara desain karakter yang sepertinya sudah memancing lelucon “basi” (yang kami yakin juga akan muncul di sesi komen artikel ini), tapi bicarakan soal atmosfer dunia yang ditaklukkan oleh Noctis dkk ini. Eos memang tak terlihat sebesar peta game open-world RPG pada umumnya, namun ia memuat hampir semua hal. Dari keringnya padang pasir, suburnya Duscae, gunung berapi dengan monster raksasa di dalamnya, hingga cuaca yang juga ikut berubah-ubah. Di atasnya, Square Enix menempatkan ragam monster yang bisa Anda taklukkan untuk beragam motivasi yang ada.
Bagi gamer yang sempat menjajal beragam demo yang dirilis oleh Square Enix untuk menyambut rilis Final Fantasy XV, dari Platinum hingga Judgement yang terakhir, antisipasi menjadi jauh lebih rasional, terutama dari sisi gameplay. Perubahan format menjadi sebuah game action RPG menjadi sesuatu yang kami sangat sambut baik, apalagi mengingat Square Enix sendiri sepertinya mendengar dan memenuhi sebagian besar feedback gamer terkait sistem yang satu ini. Pertarungan mengalir begitu baik seperti halnya game action, dengan lapisan strategi berbasis pengaturan jumlah MP dan rangkaian skill yang bisa dipicu, dengan format open-world yang juga akan siap untuk terus membuat Anda sibuk. Gameplay bisa jadi adalah kekuatan utama Final Fantasy XV itu sendiri.
Namun sayangnya, penantian 10 tahun ini tak berakhir jadi sebuah game yang bisa kami sebut sempurna. Menyelesaikan cerita utama dalam waktu yang cukup singkat, Final Fantasy XV sepertinya pantas masuk ke dalam kategori seri Final Fantasy dengan proses penceritaan terburuk. Plot-nya sendiri solid dengan beberapa momen yang bahkan cukup untuk membuat kami berlinang air mata, namun terasa tak koheren sama sekali. Pada akhirnya, ia terasa seperti sebuah seri Final Fantasy yang ditulis oleh 2-3 buah otak yang tak pernah bertemu sama sekali, kemudian berusaha dirangkai dalam satu timeline cerita yang sama. Ada begitu banyak lubang yang tak tertutupi, walaupun kami sendiri tak bisa memungkiri, bahwa ini bisa jadi strategi untuk “menjual” lebih banyak DLC. Sesuatu yang tentu saja kami kecewakan.
Untungnya, dari sisi konten, ia memuat banyak hal yang akan membuat Anda jatuh hati. Bahkan bisa dibilang, bahwa game Final Fantasy XV yang “sebenarnya” justru baru akan muncul ke permukaan setelah Anda menyelesaikan cerita yang ada. Monster level tinggi, dungeon rahasia – termasuk salah satu yang bahkan cukup untuk membuat Anda membanting kontroler karena tingkat kesulitan tinggi, serta rangkaian sidequest yang butuh dedikasi tersendiri untuk diselesaikan akan muncul. Butuh perjuangan tersendiri memang. Preview ini sendiri kami tulis setelah memasuki hampir 78 jam permainan dengan trophy Platinum yang sudah di tangan, namun kami sendiri masih belum siap menulsi review, apalagi dengan dungeon level akhir yang belum berhasil kami selesaikan.
Sembari menunggu waktu lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi dengan dungeon level akhir yang masih menunggu kami, izinkan kami melemparkan screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal apa itu Final Fantasy XV. And let the war, begins..
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!
BEWARE SPOILERS!
ANDA YANG BERKEBERATAN DENGAN SPOILER DIHARAPKAN TIDAK MEMBUKA HAL 2-5