Pernahkah Anda berakhir menantikan hadirnya sebuah game selama 10 tahun? Namun bukan penantian dengan penuh harapan atau optimisme yang Anda temukan, tetapi sebuah proyek yang justru kian terlihat mustahil untuk bisa rampung dan dirilis sebagai sebuah produk komersial. Kita tak hanya berbicara soal beberapa kali rumor pembatalan yang sempat mengemuka ke permukaan, tetapi juga absennya informasi, perubahan karakter, ketidakjelasan sistem gameplay, ketidakyakinan pada platform, hingga pada batas kesangsian bahwa game bernama “Final Fantasy XIII Versus” ini memang masih tengah sibuk dikerjakan oleh Square Enix. Namun percaya atau tidak, 10 tahun setelahnya, sebuah game yang mengusung intisari dari game yang sempat menelan hype tersebut akhirnya tiba di tangan gamer. Sebuah game yang kini mengusung nama – Final Fantasy XV.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu sudah mendapatkan gambaran yang cukup jelas soal apa itu Final Fantasy XV. Sesi open-world yang ditawarkan oleh Hajime Tabata memang hadir dengan kualitas yang pantas diacungi jempol, dengan keindahan visual, atmosfer, dan begitu banyak monster yang bisa Anda bunuh. Cerita juga hadir dengan impact emosional yang cukup untuk membuat air mata Anda menetes, namun sayangnya dicederai dengan kekurangan yang sulit diabaikan begitu saja. Penantian 10 tahun yang akan membuat Anda senang di satu sisi, namun juga kecewa di sisi yang lain.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XV ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game dengan lubang yang sulit diabaikan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Berbeda dengan game-game pada umumnya dimana ia didesain untuk dimengerti dengan hanya memainkan gamenya itu sendiri, Square Enix mendesain Final Fantasy XV sebagai satu semesta yang lebih luas. Oleh karena itu, sebelum mencicipinya, Anda “diharuskan” untuk mencicipi seri film CGI – Kingsglaive: FFXV dan seri anime – Brotherhood untuk mendapatkan gambaran lebih jelas soal apa yang terjadi. Jika tidak, Anda akan dipaksa untuk mencicipinya dengan lebih banyak tanda tanya dengan tanpa jawaban yang jelas.
Kisah Final Fantasy XV sendiri berpusat pada sosok seorang pangeran dari kerajaan bernama Lucis – Noctis Lucis Caelum, di sebuah dunia bernama Eos. Oleh sang ayah, King Regis, Noctis diminta untuk pergi ke Altissia untuk menemui sang calon pengantin- Lunafreya. Namun satu hal yang tak diketahui Noctis, Regis melakukan hal tersebut untuk melindunginya dari bencana yang tak terhindarkan mengingat posisi Lucis yang kini tak lagi berkutik di bawah invasi dan tipu muslihat negara dengan kekuatan militer tinggi – Niflheim. Noctis pun berangkat bersama dengan tiga kawan seperjuangannya – Gladioulus, Prompto, dan Ignis tanpa kecurigaan sama sekali.
Namun di tengah perjalanan menuju Altissia, Noctis harus berhadapan dengan berita buruk. Ibukota Lucis – Insomnia dan kerajaan Lucis itu sendiri dikabarkan jatuh ke tangan Niflheim. Untuk alasan yang tak bisa ia mengerti, kristal yang seharusnya melindungi kerajaan tercintanya tersebut ternyata tak menjalankan tugasnya dengan baik. Ia mendengar bahwa Regis dan Lunafreya tewas di invasi tersebut. Namun Noctis tak punya waktu untuk bersedih. Dengan tanggung jawab eksistensi Lucis yang kini berpindah di pundaknya, dibantu oleh sang mentor – Cor, ia kini harus berjuang untuk mencari senjata-senjata Lucii – yang merupakan warisan dari raja-raja Lucis dari masa lalu. Di tengah perjalanan, mereka juga bertemu dengan Ardyn Izunia yang tak mereka kenali sebagai penasehat penting dari Niflheim. Dengan tipu muslihatnya, Ardyn berhasil membawa Noctis dkk untuk mengumpulkan para Astral yang ia sebut akan membantu usaha Noctis untuk merebut kembali Lucis.
Petualangan untuk merebut kembali Lucis pun dimulai. Namun seperti yang bisa diprediksi, ini bukanlah perjalanan yang mudah. Karena tak hanya pasukan Niflheim yang harus ia lawan, Noctis juga menyadari bahwa ada hal aneh yang terjadi dengan Eos, dunia itu sendiri. Bahwa siang kini berlangsung lebih singkat, dan malam kini terjadi jauh lebih lama dan sering. Malam sama yang membawa ancaman baru berupa monster-monster lebih kuat yang disebut sebagai Daemons.
Lantas, tantangan seperti apa yang harus dihadapi oleh Noctis dkk? Mampukah ia berhasil merebut Lucis dari Niflheim? Karakter-karakter penting mana saja yang akan bersinggungan dengannya? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda temukan dengan memainkan Final Fantasy XV ini.