Apakah scene kompetitif e-Sports harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin? Bahwa wanita hanya bisa bertarung melawan wanita dan pria melawan pria seperti halnya olahraga fisik yang lain? Ataukah perbedaan fisik keduanya sebenarnya tak terlalu signifikan hingga ini terlihat tak lebih dari strategi efektif untuk menggaet sponsor terlepas dari prestasi yang ada? Anda yang memutuskan. Namun selalu menjadi pemandangan yang manis untuk melihat sebuah scene dimana elemen ini tak jadi sesuatu yang diperhitungkan. Dan untuk pertama kalinya, setidaknya di DOTA 2, ada kesempatan bahwa akhirnya – seorang pemain wanita yang bertarung di turnamen LAN besar, bahkan The Major sekalipun. Semua mata kini memandang ke arah tim asal China – Newbee.
Benar sekali, tim yang sempat memenangkan The International di tahun 2014 yang lalu ini memastikan diri sebagai tim pro dengan komposisi campuran – 4 pria dan 1 wanita. Newbee mengkonfirmasikan roster mereka yang akan terdiri dari Xiao8, ChuaN, Ferrari_430, pendatang baru – Zei9, dan sang pemain wanita – Axx. Axx sendiri saat ini berada di angka MMR sekitar 7.000-an, dengan tendensi peran sebagai pemain mid, walaupun peran akhirnya sendiri masih belum dikonfirmasikan di komposisi baru ini. Dengan pendekatan pertama kali dalam sejarah DOTA 2 ini, tentu saja menarik untuk melihat seperti apa performa Axx ini.
Respon yang diperlihatkan di dunia maya sejauh ini, terhitung sangat positif. Kehadiran wanita yang bertarung dalam tim campuran di salah satu game yang menawarkan hadiah uang tunai terbesar di dunia tentu saja jadi sesuatu yang disambut dengan tangan terbuka. Apalagi jika kehadiran Axx ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak pemain pro wanita yang lain untuk mulai unjuk kemampuan mereka, dan bukan sekedar tampil “cantik” untuk mendapatkan sponsor. This gonna be good..