Sebagian besar dari Anda mungkin sudah memainkan game yang sebenarnya sudah dirilis sejak Oktober 2013 silam ini. Namun keterbatasan waktu dan skedul review yang begitu padat di akhir tahun akhirnya memaksa kami untuk melewatkannya. Untungnya, kesempatan untuk menjajal game ini kembali hadir setelah Sony mengkonfirmasikan akan mendistribusikannya secara cuma-cuma untuk gamer pemilik Playstation 4, tentu saja dengan syarat – memiliki keanggotaan Playstation Plus. Berjuang dengan minimnya game-game yang ditawarkan konsol next-gen ini pasca rilis, menjad keputusan yang masuk akal untuk segera memanfaatkan kesempatan ini dan mengunduhnya secara digital. Dan akhirnya, kami pun berkesempatan untuk menjajal Contrast.
Sejak awal pengenalannya, Contrast memang sempat mendapatkan spotlight khusus di berbagai demo dan presentasi yang dilakukan Sony ketika memperkenalkan Playstation 4. Game yang dikembangkan oleh Compulsion Games ini memang menghadirkan efek tata cahaya yang tidak hanya berperan sebagai kosmetik, tetapi juga bagian dari mekanik gameplay unik yang ditawarkan. Walaupun tidak menawarkan kualitas visual yang benar-benar memperlihatkan identitas “next-gen”, Contrast menjadi alternatif awal bagi pemilik Playstation 4 untuk mencicipi sebuah game dengan cita rasa berbeda. Bukan third person, first person, atau sekedar platformer, Contrast ditawarkan dalam format genre yang mungkin kian terdengar langka – puzzle.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Contrast ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menawarkan konsep unik namun tidak tereksekusi dengan baik?
Plot
Aneh, ini mungkin menjadi kata pertama yang langsung meluncur dari mulut Anda ketika memainkan Contrast untuk pertama kali. Dengan atmsofer lingkungan tempo dulu yang kentara, Contrast tidak menawarkan sebuah dunia yang bisa dipahami secara “rasional”. Dengan kegelapan dan cahaya sebagai dua bagian elemen yang menggerakkan dunia yang ditawarkannya, misteri menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Contrast sendiri.
Anda akan berperan sebagai seorang karakter wanita bernama Dawn, dengan tata rias wajah yang tak ubahnya seorang badut. Tanpa latar belakang yang jelas, Anda akan melihat kedekatan hubungan antara dirinya dengan seorang anak perempuan bernama – Didi yang tinggal bersama dengan sang ibu – Kat. Tengah mencari ayahnya yang mulai jarang pulang ke rumah, Didi akhirnya meminta bantuan Dawn untuk kabur dari kamar dan mulai menjelajahi kota. Tujuan utamanya? Tentu saja mencari sang ayah yang kabarnya tengah berada di kota dan hendak memulai bisnis baru. Dengan kerekatan rumah tangga dengan sang ibu, Didi berkeinginan untuk membawa ayahnya pulang.
Namun seketika Anda masuk ke dalam kehidupan personal Didi ini, Anda mulai mendapatkan sebuah dunia yang begitu aneh. Satu-satunya karakter yang hidup dalam dunia tiga dimensi hanyalah Anda dan Didi, sementara semua orang di luar Anda divisiualisasikan dalam bentuk bayangan yang “hidup”, tanpa ada objek padat sama sekali. Tak ubahnya pertunjukan panggung bayangan, Didi masih bisa berinteraksi dengan bebas dengan setiap karakter bayangan tersebut, sementara Dawn hanya menjaganya dari belakang, tanpa ada keinginan untuk memulai komunikasi sama sekali.
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dunia yang ditinggali Didi ini hanya berisikan bayangan yang hidup saja? Mampukah Didi membujuk sang ayah dan ibu untuk bersatu kembali? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Contrast ini.