Seperti sebuah virus yang masih belum ditemukan penyembuhnya, CPY bereaksi semakin cepat dan semakin ganas terhadap game-game yang dilindungi sistem anti-bajakan dari Austria – Denuvo. Bagaimana tidak? Seolah ingin membuktikan bahwa mereka sudah menemukan “kunci” rapuhnya, jarak waktu mereka untuk membobol satu game Denuvo semakin lama semakin singkat. Dari bulanan, dua mingguan, mingguan, dan kini – hanya dalam hitungan hari saja. Betapa terkejutnya banyak gamer ketika menemukan game survival horror terbaru – Capcom ternyata sudah dibobol hanya dalam waktu 6 hari saja. Cukup untuk membuat Denuvo akhirnya bereaksi.
Berbicara dengan situs gaming Inggris – Eurogamer, Denuvo melemparkan pernyataan resmi via Thomas Goebl – sang Marketing Director. Ia kembali menegaskan bahwa Denuvo tak pernah menyebut dirinya sebagai sistem keamanan yang TAK BISA diretas, tetapi hanya SULIT untuk diretas. Dan sejauh ini, ia menyebut hanya ada satu grup (CPY) yang bisa melakukannya. Goebl menyebut bahwa saat ini mereka tengah mempelajari bypass yang dilakukan CPY untuk menciptakan solusi dan update keamanan baru di versi Denuvo selanjutnya.
Namun satu yang menarik, Goebl tetap menyanjung Denuvo terlepas dari apa yang terjadi dengan Resident Evil 7. Mengapa? Karena walaupun jauh lebih cepat, ia menegaskan bahwa Denuvo masih memberikan perlindungan yang dibutuhkan oleh game survival horror yang satu ini. Bahwa game-game yang tak dilindungi Denuvo, termasuk konten update, di luar sana sudah bisa dibobol di hari pertama rilis. Ia melihat umur “6 hari” Denuvo di Resident Evil 7 tetap sebagai pencapaian tersendiri.
Apakah ini berarti Capcom akan mendapatkan jaminan uang kembali? Goebl membantah hal tersebut. Ia menyebut bahwa Denuvo tidak pernah punya kebijakan yang menawarkan jaminan uang kembali jika game berhasil diretas dalam kurun waktu tertentu. Jadi, apakah ini akan jadi akhir Denuvo? Ataukah Denuvo akan kembali menyerang dengan pertahanan yang jauh lebih solid dibandingkan versi sebelumnya? Kita tunggu saja pertarungan mereka selanjutnya.
Source: Eurogamer