Semua gamer sangat mengerti dan memahami “rasa haus” yang sulit untuk ditahan, ketika game yang paling Anda antisipasi tinggal menunggu hitungan hari. Sekarang bayangkan apa reaksi kami ketika Sony Interactive Entertainment Asia tiba-tiba hadir dengan sebuah penawaran yang sulit untuk kami tolak. Berkunjung dan menikmati game terbaru racikan Guerrilla Games yang juga merupakan salah satu game eksklusif Playstation 4 yang paling diantisipasi tahun ini – Horizon Zero Dawn. Dengan tanggal rilis resmi yang baru akan dilepas tanggal 28 Februari 2017 mendatang, siapa yang tak ingin menjajalnya belasan hari lebih cepat dibandingkan gamer yang lain? Kami pun berangkat.
Ketika gamer lain mungkin tengah sibuk mempersiapkan kado Valentine untuk orang yang mereka kasihi, atau mungkin sedang menimbang soal pasangan calon di Pilkada yang akan mereka pilih esok harinya, kami berangkat menunaikan tugas ke Manila, Filipina. Tiba di tanggal 14 pagi dengan kesempatan untuk sedikit beristirahat dan melihat-lihat keindahan kota Manila, tepatnya di Makati City, kami mempersiapkan bahan pertanyaan untuk interview dengan Lead Designer Guerrilla Games – Roland Ijzermans. Anda bisa melihat suasana Makati City, Manila yang cerah di hari itu, lewat beragam foto yang sempat kami ambil di bawah ini.
Di tanggal 15 pagi, kami langsung ikut “nimbrung” di dalam rangkaian sesi gameplay yang ditawarkan Sony Interactive Entertaiment dengan presentasi singkat bersama dengan Ijzermans dengan cosplayer Aloy yang menemaninya. Kerennya lagi? Ini bukan sesi demo biasa. Seolah ingin membuktikan bahwa game ini sudah rampung dan siap untuk didistribusikan tanpa ada lagi penundaan, kami memainkannya dari awal hingga sejauh progress apapun yang bisa Anda capai sebelum waktu yang diberikan habis. Lantas, apa yang ia tawarkan?
The Short Impression
Sebelum kami berbicara jauh soal game ini, Guerrilla Games kembali membuktikan diri mereka sebagai salah satu developer first-party Playstation dengan visualisasi game yang luar biasa. Horizon: Zero Dawn benar-benar memanjakan mata untuk dilihat. Konsep open-world yang memuat teknologi mutakhir yang direpresentasikan dengan ragam binatang robotik di dalamnya, melebur “manis” dengan dunia alam liar yang memuat sisa peradaban masa lalu. Ada rasa haus untuk mengeksplorasi lebih jauh dunia yang belum pernah ditawarkan oleh game yang satu ini.
Dari sisi cerita, satu jam awal kami sepertinya sudah mulai membuka sedikit gambaran konflik seperti apa yang harus dilalui oleh seorang Aloy. Lahir di sebuah suku matriarki dengan ibu misterius yang “membuangnya” begitu saja, Aloy harus hidup di pengasingan bersama dengan seorang pria yang menjaganya sejak kecil – Rost. Persinggungannya dengan peradaban di masa lalu memberikan sebuah teknologi bernama “Focus” pada Aloy, membuatnya kini bisa menyerap lebih banyak informasi terkait dunia yang ia tinggali saat ini. Anda akan memainkan Aloy sejak ia kecil sebagai sesi tutorial, dengan kesempatan jelajah yang muncul ketika ia dewasa dalam format cerita time skip. Setelahnya, Anda bisa menjelajahi dunia ini dengan bebas.
Sebagai sebuah game action RPG dengan tema open-world, eksplorasi menjadi sesuatu yang esensial untuk Horizon Zero Dawn itu sendiri. Dunianya sendiri cukup luas (jika melihat ukuran peta yang belum kami buka), dengan ragam resources yang harus Anda kumpulkan untuk memperkuat Aloy. Mencari tumbuhan untuk penyembuh, kayu untuk anak panah, hingga berburu ragam binatang untuk proses crafting senjata, equipment, hingga tas yang lebih potensial untuk membantu Anda. Sisanya? Menyelesaikan serangkaian misi utama dan tentu saja, misi sampingan dengan ragam reward untuk Anda kumpulkan.
Guerrilla Games mengeksekusi sisi action tersebut dengan cukup baik, dengan serangan melee ataupun panah Aloy. Ada kebebasan untuk melawan tiap tantangan ini dengan stealth untuk cara yang minim resiko. Yang menarik? Para robot yang Anda lawan juga unik. Tak hanya mengusung bentuk keren, tiap robot binatang ini juga punya animasi unik mereka masing-masing, sekaligus peran. Watcher yang berbentuk seperti dinosaurus kecil misalnya, akan mengirimkan sinyal waspada kepada semua robot di sekitarnya jika ia berhasil melihat Anda. Kerennya lagi? Tiap robot ini juga punya kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing yang bisa Anda kenali lewat Focus. Semakin besar robot yang Anda temui, semakin krusial pula untuk melemahkannya terlebih dahulu dengan menghancurkan bagian-bagian tubuh yang ada.
Namun, terlepas dari rasa optimisme yang muncul dari sesi pendek kami bersama Horizon Zero Dawn ini, muncul pula ketakutan bahwa Guerrilla tak akan mampu membuat dunia yang besar ini terlihat menarik. Walaupun belum bisa dipastikan, namun mengumpulkan resource untuk sekedar bertahan hidup seperti ini bisa jadi bumerang, karena aktivitas yang akan terasa repetitif. Semoga saja mereka mampu menghadirkan misi sampingan yang bermakna atau cerita solid di atasnya.
Sesi singkat kami tentu saja tak bisa disebut merepresentasikan kualitas dan konten penuh dari Horizon Zero Dawn nantinya. Satu yang pasti kami tak ragu untuk menyebut bahwa kami suka dengan apa yang kami lihat di sesi event di Manila, Filipina ini. Visualisasi ciamik, dunia misterius yang membutuhkan jawaban, desain robot yang super keren, dunia luas, gameplay yang juga butuh strategi, dan Aloy yang sepertinya punya cerita mendalam akan jadi kekuatan Horizon Zero Dawn ini. Harapan kami? Semoga saja versi finalnya tak terasa terlalu repetitif dan diperkuat dengan varian misi, yang semoga saja, tak berakhir dengan misi klise ala game MMO kebanyakan – cari dan bunuh. Can’t wait for February 28th for sure!