EA adalah mimpi buruk, ini memang menjadi sebuah prejudice yang tumbuh sangat “subur” di kalangan gamer. Terlepas dari rilis Titanfall bersama Respawn yang sukses dan hampir tanpa masalah, EA sulit untuk memperbaiki nama baik, apalagi dengan segudang kebijakan tidak populer yang mereka lahirkan beberapa waktu yang lalu. Kekacauan di rilis SimCity dan Battlefield 4, bersama dengan kebijakan microstransactions yang terlalu memaksa di Dungeon Defender dan PvZ 2 membuat EA menjadi “musuh bersama”. Dan untuk ketiga kalinya, ia hadir kembali sebagai kandidat perusahaan terburuk di Amerika Serikat. Walaupun demikian, tidak sedikit dukungan mengalir untuk publisher ini. Salah satunya datang dari tokoh ikonik industri game – Peter Molyneux.
Peter Molyneux – sang otak di balik kelahiran franchise Fable bereaksi atas terpilihnya kembali EA sebagai salah satu kandidat perusahaan terburuk di AS. Molyneux menegaskan bahwa EA bukanlah perusahaan publisher yang jahat. Sebaliknya, ia mengungkapkan bahwa EA sebenarnya telah melakukan begitu banyak hal yang bagus untuk kemajuan industri termasuk akuisisi beberapa developer yang ada. Hanya saja, niat baik EA untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih professional ini membuat developer kehilangan identitas dan “cita rasa”. Molyneux mengungkapkan bahwa proses seperti ini bisa membuat beberapa perusahaan semakin baik, atau lebih buruk.
Terlepas dari alasan yang diungkapkan oleh Molyneux ini, EA memang sering diliputi kontroversi, terutama orientasi pada keuntungan yang begitu menjadi fokus utama, bahkan terkadang mengorbankan kualitas atau kenyamanan game itu sendiri. Apakah argumen yang dilemparkan Molyneux ini akan cukup untuk “menyelamatkan” EA dari lubang perusahaan terburuk di Amerika Serikat? Kita tunggu saja.