Dengan populasi manusia terbesar di dunia, China memang tengah mencapai masa keemasan dengan kualitas hidup rakyat yang memang jauh lebih baik dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Kemajuan ekonomi yang luar biasa dan mulai terbukanya pasar terhadap pengaruh asing, membuat China tumbuh menjadi salah satu pasar paling potensial yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Industri mana yang bisa menolak daya tarik kesempatan untuk dinikmati dan digunakan lebih dari 1 Milyar penduduk dan kemampuan finansial yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Setelah pelarangan selama 13 tahun terakhir, China juga akhirnya membuka diri dan memperbolehkan masuknya produsen konsol asing dengan platform mereka masing-masing. Sebuah kesempatan yang sama sekali tidak disia-siakan oleh Microsoft.
Hanya beberapa bulan sejak dicabutnya larangan tersebut, Microsoft akhirnya mengkonfirmasikan bahwa mereka akan merilis Xbox One untuk pasar China di bulan September 2014 mendatang, bersamaan dengan rilis Jepang. Kepala Xbox Marketing dan Strategy – Yusuf Mehdi angkat bicara dan menegaskan bahwa Xbox One akan hadir dengan kekuatan penuh – baik dari posisinya sebagai sebuah platform gaming ataupun sistem hiburan terintegrasi.
Dengan potensi pasar untuk menjaring lebih dari 500 juta gamer yang ada, Microsoft siap untuk menawarkan konten game yang dibangun dengan identitas global ataupun lokal. Mereka bahkan siap mentranslasikan game-game Barat Xbox One ke dalam bahasa Mandarin dan bahkan mendukung game eksklusif yang hanya dirilis untuk negara terbesar di Asia dan dunia tersebut. Namun tentu saja, Microsoft tetap harus tunduk dengan segudang peraturan ketat pemerintah China soal distribusi konsol dan konten game yang sempat dirilis sebelumnya.
500 juta gamer sebagai calon pasar utama? Betapa menakjubkannya jika membayangkan bahwa jumlah gamer di China ternyata hampir dua kali lipat dari total penduduk Indonesia secara keseluruhan. Tidak mengherankan jika produsen konsol berlomba-lomba berperang di pasar yang satu ini.