Menciptakan sebuah karya kreatif yang memang didesain untuk menciptakan kesenangan ternyata tidak membuat para developer game luput dari sasaran kemarahan. Produk akhir yang tidak sesuai dengan ekspektasi gamer, berbagai kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan, hingga eksploitasi sebuah franchise secara berlebihan seringkali memincu gamer untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka. Beragam cara dilakukan, dari diskusi intelektual di forum hingga menyelenggarakan petisi ataupun aksi untuk mewakili apa yang mereka inginkan. Namun siapa yang menyangka bahwa banyak gamer yang tidak cukup dewasa untuk melakukan hal ini. Inilah yang mungkin terjadi dengan Treyach – developer dari seri FPS ternama, Call of Duty: Black Ops 2.
Untuk memastikan permainan yang lebih seimbang, David Vonderhaar memutuskan untuk melakukan sedikit balancing senjata di patch terbaru Black Ops 2. Treyach mengubah fire rate untuk tiga jenis senjata AN-94, DSR 50, dan Ballista untuk membuatnya lebih lambat sepersekian detik. Hasilnya? Banyak gamer pecinta senjata ini yang tentu saja langsung mengajukan keberatan mereka. Parahnya lagi, beberapa bahkan tidak segan mengirimkan ancaman pembunuhan ke akun Twitter resmi Vonderhaar sendiri. Kata-kata kotor dan deskripsi rencana eksplisit untuk menghabisi nyawa dilontarkan kepada desainer Treyach ini. Sekedar “gertak sambal” atau memang direncanakan? Semua ancaman ini tentu saja berpotensi berakhir menjadi tindak kejahatan yang nyata.
Untungnya, Vonderhaar memperlihatkan kedewasaanya dengan hanya memberikan respon bagi komen Twitter yang cerdas dan bertanggung jawab. Semua ancaman pembunuhan dan kemarahan besar hanya karena tiga patch senjata? Ini tentu kian mencoreng komunitas gamer Call of Duty yang memang seringkali dicap sebagai “anak-anak”. Salah satu blogger Activision – Dan Amrich bahkan secara terbuka menyatakan bahwa sikap gamer COD seperti inilah yang membuat komunitas pecinta COD dipandang sebelah mata di industri game. Ancaman pembunuhan seperti ini benar-benar memperlihatkan ketidakdewasaan dan sikap suka mengeluh beberapa gamer COD. Seriously, kids….
Bagaimana dengan Anda sendiri? Pernahkah Anda melemparkan ancaman ingin membunuh seseorang hanya karena pengalaman gameplay multiplayer?